DEMAK, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak menyiapkan anggaran Rp 84 miliar untuk menekan angka kasus stunting di Kota Wali.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Demak, Ali Makhsun dalam rapat paripurna DPRD, belum lama ini.
Ali menjelaskan bahwa Pemkab Demak telah menerapkan beberapa strategi yang dinilai tepat untuk menangani kasus stunting ada di kabupaten setempat.
“Adapun strategi ini meliputi, peningkatan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga melalui edukasi pranikah dan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri,” jelasnya.
“Kemudian, pemenuhan asupan gizi ibu hamil dan balita, kampanye perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, peningkatan akses air minum dan sanitasi,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Ali, perbaikan data serta koordinasi dan sinergi lintas sektoral juga sangat diperlukan untuk upaya penanganan stunting yang ada di Kabupaten Demak.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), di tahun 2023 Pemkab Demak berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, yakni dari tahun 2022 di angka 16,2 persen dan di tahun 2023 menjadi 9,5 persen.
Penurunan tersebut sekaligus menjadi kabupaten/kota terbaik se-Provinsi Jawa Tengah dalam hal percepatan penangan kasus stunting.
Selain itu, Pemkab Demak melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) juga memiliki program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang bertujuan selain meningkatkan angka konsumsi ikan (AKI) juga untuk penanganan stunting.
Sementera itu, Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Demak, Taufik Rifa’i menyampaikan bahwa di tahun 2024, Pemkab Demak menargetkan penurunan stunting di angka 7,5 persen.
“Kita optimis bahwa di tahun ini, angka kasus stunting di Kabupaten Demak bisa turun, kita targetnya 7,5 persen,” ujarnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)