DEMAK, Lingkarjateng.id – Dalam rangka akan digelarnya tradisi Grebeg Besar tahun 2024 sekaligus penjamasan pusaka Sunan Kalijaga, Bupati Demak Eisti’anah melaksanakan pisowanan ke Kasepuhan Yayasan Kadilangu.
Sesampainya di Pendopo Kasepuhan Sasono Renggo, Eisti’anah bersama rombongan disambut hangat oleh sesepuh Kadilangu Raden Muhammad Cahyo Iman Santoso, serta keluarga ahli waris lainnya.
Pisowanan tersebut merupakan agenda tahunan dari Pemkab Demak untuk bersilaturahmi kepada Yayasan Kasepuhan Kadilangu saat akan melaksanakan Grebeg Besar.
Hal itu disampaikan oleh Eisti’anah usai melaksanakan pisowanan ke Ndalem Kasepuhan Kadilangu pada Rabu, 22 Mei 2024.
Pihaknya menyampaikan bahwa Pisowanan yang sudah menjadi tradisi menjelang Grebeg Besar ini untuk membicarakan perihal pokok dalam melaksanakan kegiatan Penjamasan Pusaka peninggalan Sunan Kalijaga yang akan dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha.
“Ini kami dari Pemkab bersilaturahmi serta mohon doa restu kepada segenap sesepuh pinisepuh di Kadilangu karena dalam waktu dekat Demak punya gawe perayaan tradisi pasar rakyat Grebeg Besar,” kata Eisti’anah.
Eisti’anah berharap tradisi Grebeg Besar yang akan digelar dalam waktu dekat ini bisa berjalan lancar serta kondusif.
“Semoga kegiatan Grebeg Besar tahun ini dapat berlangsung dengan meriah, aman, dan sukses tanpa terkendala apa pun,” harapnya.
Sementara itu, Sesepuh Raden Muhammad Cahyo Iman Santoso berharap bahwa pisowanan antara Pemkab Demak dengan Kadilangu dapat menambah kedekatan serta wujud sinergi untuk Demak yang lebih baik.
Pihaknya juga menyampaikan dalam tradisi Grebeg Besar tahun 2024 berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Yang istimewa nanti ada 99 gunungan, sembilan gunungan besar, 90 lagi gunungan kecil. Kami berharap Demak bisa jadi pusat wisata religi terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak Endah Cahyarini menjelaskan bahwa Grebeg Besar menjadi salah satu tradisi yang ada di Kabupaten Demak.
“Ada banyak sekali rangkaian acara yang dimulai dari pisowanan dan yang menjadi puncak acaranya penjamasan kutang ontokusumo milik Kanjeng Sunan Kalijaga yang adanya di Kadilangu sehingga ini menjadi sebuah kolaborasi dan elaborasi, sebuah tradisi, sebuah budaya, sebuah kegiatan keagamaan yang dilakukan bersama sama antara Pemkab Demak dengan Kasepuhan Kadilangu,” jelasnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)