Masjid Agung Demak Adakan Tradisi Megengan, Dinas Pariwisata Tidak Ikut Serta

Masjid Agung Demak Adakan Tradisi Megengan, Dinas Pariwisata Tidak Ikut Serta

Masjid Agung sebagai tempat diselenggarakan tradisi megengan di Kabupaten Demak. (Falaasifah/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Tahun ini Kabupaten Demak kembali menggelar tradisi Megengan. Namun dalam penyelenggaraan tradisi warisan zaman kesultanan Demak ini, Dinas Pariwisata Demak tidak ikut berpartisipasi.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Demak Agus Riyanto mengatakan, pihaknya tidak turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan tradisi megengan ini.

“Sudah dua tahun ini kita tidak turut berpartisipasi. Namun pihak Takmir Masjid Agung tetap menyelenggarakannya, karena itu merupakan warisan budaya,” jelas Agus Riyanto, Rabu (30/03).

Dinas tidak ikut serta dalam penyelenggaraan tradisi megengan tahun ini karena khawatir memicu kerumunan pengunjung yang datang.

Tradisi Dhandangan Kudus Kembali Ditiadakan

“Meskipun saat ini situasi pandemi menurun, namun kita jangan sampai lengah. Dan pengunjung yang datang juga harus taat pada prokes yang berlaku,” pesan Agus Riyanto.

Tradisi megengan diselenggarakan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi ini memang rutin digelar setiap tahunnya di Kabupaten Demak, sehari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Pelaksanaan tradisi ini biasanya dilakukan di area Masjid Agung Demak.

Dua tahun terakhir, tradisi megengan diselenggarakan dalam skala kecil karena Covid-19. Namun pada tahun ini, tradisi megengan dapat diselenggarakan dalam skala besar, disertai pertunjukkan seni.

Boyong Grobog, Lestarikan Tradisi Kabupaten Grobogan

“Akhir bulan Syaban kita mengadakan megengan berupa parade budaya, yang akan menyemarakkan dan memeriahkan sukacita menyambut bulan suci Ramadhan,” jelas Takmir Masjid Agung Demak Abdullah Syifa’.

Beberapa kesenian tradisional akan ditampilkan dalam tradisi megengan nanti. Di antaranya  seperti kesenian angklung, drum band, dan juga rebana akan meramaikan Alun-Alun Simpang Enam Demak.

Tak lupa ia juga menghimbau masyarakat Demak maupun luar Demak yang nanti turut menyemarakkan tradisi megengan, agar tetap taat pada protokol kesehatan yang berlaku.

“Tradisi megengan ini nantinya pasti akan menarik banyak pengunjung untuk datang. Untuk itu, saya menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Meskipun saat ini situasi PPKM Kabupaten Demak sudah turun dan berada pada level 1, namun untuk prokes tetap wajib diterapkan,” katanya. (Lingkar Network l Falaasifah – Lingkarjateng.id) 

Exit mobile version