DEMAK, Lingkarjateng.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah terus berupaya mempercepat angka penurunan stunting.
Pihak-Pihak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat diberdayakan. Salah satunya Bintara Pembinaan Desa (Babinsa). Bersama dengan Kodim 0716 Demak, BKKBN Jateng memberikan pemahaman kepada seluruh Babinsanya.
Para anggota Babinsamen diminta untuk mensukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Salah satu kegiatannya adalah mensosialisasikan kaitannya kasus pernikahan dini yang terjadi pada anak muda, yakni berkaitan dengan upaya pencegahan kelahiran anak stunting di Jawa Tengah.
“Babinsa bertugas untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat, bahkan sampai ke pelosok daerah demi mensosialisasikan berbagai program dari pemerintah. Dan kaitannya dengan BKKBN Jateng kali ini, kami harapkan dengan Babinsa dibekali informasi soal program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting,” ujar Kapten Kav Kamidi Danramil 05 Mijen, Senin, 11 Desember 2023.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan, kaitannya dengan sosialisasi yang dilakukan BKKBN Jateng kepada jajaran Babinsa dari Kodim 0716/Demak ini juga ke depan diharapkan ada sosialisasi kepada masyarakat, terutama terkait kasus pernikahan dini.
“Karena sosialisasi program Bangga Kencana merupakan salah satu upaya dalam mendekatkan program Bangga Kencana kepada masyarakat dengan menghadirkan peran BKKBN dalam mencegah terjadinya anak dengan stunting di tengah-tengah keluarga di Indonesia,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pokja ADPIN BKKBN Jawa Tengah, Nasri Yatiningsih memaparkan materi soal “Monggo Sareng-Sareng Mensosialisasikan KB dan Stunting Agar Indonesia Bebas Stunting”. Ia menekankan tentang pentingnya mengatur waktu kehamilan yang sesuai keinginan.
“UU RI Nomor 52 Tahun 2009 mengenai perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga serta kebijakan keluarga berencana itu tujuannya untuk mengatur waktu kehamilan yang sesuai keinginan, karena kita tahu kesehatan fisik dan mental dari masing-masing keluarga itu berbeda sehingga diperlukan kesiapan dari segala aspek untuk memutuskan akan hamil, sehingga kesehatan ibu dan bayinya juga terjaga, ibu sehat, dan anak terbebas dari stunting,”ujar Nasri.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan Dispermasdes P2 KB Kabupaten Demak, Sukarjo menjelaskan penting sekali baik bagi orang tua dan keluarga untuk memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan asupan nutrisi gizi yang cukup.
“Nutrisi yang didapatkan anak-anak ini harus cukup dan seimbang, agar terhindar dari stunting. Oleh karena itu, orang tua dan keluarga harus mengetahuinya khususnya stunting dan wasting,” ujar Sukardjo.
Sebagai informasi, stuntig dan wasting adalah kondisi pada anak yang dapat mempengaruhi kemampuan fisik dan kecerdasan seorang anak. Keduanya juga dapat mempengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan. (Lingkar Network | M Burhanudin Aslam – Lingkarjateng.id)