BLORA, Lingkarjateng.id – Wacana pengembalian ujian nasional (UN) siap disambut oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora.
Sekretaris Disdik Blora, Nuril Huda, untuk wacana tersebut belum ada mekanisme resminya atau surat perintahnya. Namun, pihaknya siap menyambut wacana pengembalian UN sebagai standarisasi kelulusan siswa.
“Belum ada surat resminya, kalau sudah ada pasti kita edarkan,” ujarnya di Blora pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Menurut Nuril, saat ini banyak sekolah-sekolah di Kabupaten Blora menginginkan adanya standarisasi kelulusan melalui UN.
“Kita (Disdik) siap (menyelenggarakan UN). Rata-rata sekolah malah yang pingin,” ujar Nuril.
Menurutnya, jika UN kembali dilaksanakan, di Kabupaten Blora tidak akan mengalami kendala baik dari tempat, SDM, atau sarana prasarana yang lainnya.
“Ibaranya barang lama distarter kembali, jadi mlaku kabeh, wis kulino (berjalan semua, sudah biasa),” ucapnya..
Diketahui, pemerintah baru-baru ini sedang menggodok pengembalian pelaksanaan UN yang diberhentikan pada tahun 2020 lalu. Wacana tersebut kembali muncul setelah adanya Kabinet Merah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, meminta apabila UN kembali diterapkan maka Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dapat menghadirkan sistem UN berbasis digital, bukan manual.
“Kami sudah sampaikan ke Mendikdasmen, silahkan laksanakan ujian nasional, tapi jangan pakai format lama atau cara manual,” kata Lalu dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Selasa, 7 Januari 2025.
Lalu menilai penerapan UN berbasis digital akan mampu mencegah kemunculan kecurangan dalam pelaksanaan ujian. Menurutnya, UN dengan metode manual menggunakan kertas untuk lembar jawaban rentan menimbulkan kecurangan, dan membutuhkan proses cetak yang cukup rumit. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)