BLORA, Lingkarjateng.id – Suasana duka masih menyelimuti rumah Tarmidi jemaah haji asal Desa Wado RT.02/3 Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, yang wafat di Arab Saudi.
Kepala Desa Wado, Agung Supriyanto, mengatakan, jika pihak keluarga sudah ikhlas dengan kepergian almarhum.
“Mbah Tarmidi tinggal bersama anaknya selama ini. Dan pihak keluarga sudah ikhlas atas wafatnya beliau di tanah suci,” ujarnya pada Kamis, 20 Juni 2024.
Diketahui, Tarmidi merupakan duda karena istrinya telah lama meninggal dunia.
Agung menambahkan, informasi yang diterima oleh pihak keluarga bahwa jenazah almarhum Tarmidi sudah dimakam di tanah suci.
“Dirumah hanya menggelar doa bersama, karena jenazah sudah dimakamkan di sana,” pungkas kades.
Sementara itu, pihak keluarga masih terpukul atas meninggalnya Tarmidi sehingga belum bisa dimintai konfirmasi.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang jemaah haji asal Kabupaten Blora, bernama Tarmidi Tarmijan Wongso Darman (78) warga Desa Wado Kecamatan Kedungtuban, wafat saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, Amalia Winarni, membenarkan atas kabar tersebut. Wafatnya jemaah asal Blora itu diduga karena sakit. “Iya benar, jemaah kita ada yang wafat di sana, semoga Husnul Khotimah,” ujarnya pada Rabu, 19 Juni 2024.
Amalia menjelaskan kronologi wafatnya jemaah asal Kedungtuban itu. Tarmidi tiba di Arab Saudi pada 4 Juni 2024 lalu. Ia menginap di Hotel Safwat Al Sharooq dan berangkat pada gelombang 2, rombongan 6, regu 2, kloter SOC 85, sektor 5 Roudhoh.
“Pada tanggal 5 Juni 2024 jemaah sempat alami kebingungan pasca umroh wajib dan alami kelelahan. Tanpa ada pendamping dan menggunakan kursi roda,” jelasnya.
Pada hari berikutnya, Tarmidi mengeluh batuk. Kemudian pada tanggal 13 Juni 2024 dilaporkan alami batuk, kembung, dan sulit makan. Setelah diberikan perawatan dan obat, kondisi Tarmidi sempat membaik.
“Kesehatan kembali menurun di hari berikutnya. Namun sempat ikut murur dengan kursi roda didampingi oleh THK. Dan sempat lempar jumrah. Pada 18 Juni 2024 jemaah masih aktivitas pagi. Jam 11 tidur bersama teman sekamar, dan sore hari jemaah kehilangan kesadaran,” imbuhnya.
Jemaah sudah mendapatkan perawatan medis secara intensif, namun pada pukul 15.55 WAS, jemaah dinyatakan meninggal oleh dokter. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)