BLORA, Lingkarjateng.id – Sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Blora banyak mengalami kerusakan akibat cuaca buruk yang menerjang wilayah setempat, akhir-akhir ini.
Dalam seminggu terakhir hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Blora terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal ini mengakibatkan lahan persawahan warga banyak terendam dan memaksa para petani memanen lebih cepat dari jadwal semestinya.
Hal tersebut dialami oleh petani di Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Kasmin (52), salah satu petani mengatakan, pihaknya terpaksa harus memanen lebih cepat dari jadwal semestinya karena sawah yang dimilikinya terendam air.
Petani Desa Laban Kendal Gelar Tradisi Tingkepan Pari sebagai Rasa Syukur
“Hujan beberapa hari ini menyebabkan sawah kami terendam. Terpaksa kami memanen lebih cepat walaupun sebagian masih ada yang belum matang. Takutnya, nanti padi jadi lebih rusak dan biasanya sawah yang terendam menjadi sasaran hama tikus,” ungkapnya pada Selasa (1/3).
Ia menjelaskan, padi yang telah dipetik harus segera dibawa ke tempat yang lebih tinggi dan sesegera mungkin dijemur. Menurutnya, kondisi seperti ini sangat jarang terjadi. Pasalnya, setiap tahunnya, musim panen selalu tiba disaat musim kemarau atau musim panas.
“Ini jarang terjadi, dimana musim panen bertepatan dengan musim hujan. Kami tidak dapat berbuat banyak, karena kondisi alam yang sudah masuk musim penghujan, ditambah sawah mereka yang lokasinya dataran rendah, sehingga cepat terendam akibat intensitas hujan yang tinggi,” lanjutnya.
Ketum PETANI Minta Anggaran Pupuk Subsidi Dialihkan
Hal senada juga disampaikan oleh Sukari (47) yang kebetulan lahan persawahannya bersebelahan dengan milik Kasmin. Kari sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa ia lebih memilih panen lebih awal dikarenakan cuaca yang tak menentu.
“Iya, saya memilih panen 2 hari yang lalu. Walau hasilnya banyak yang kosong dalam padinya, namun mau gimana lagi terpaksa, daripada nantinya merugi banyak,” ungkapnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)