Wisata Semarang, Candi Gedong Songo Menyimpan Banyak Sejarah

Candi Gedong Songo (Sumber Gambar: Freepik @tyasindayanti/Lingkarjateng.id)

Candi Gedong Songo (Sumber Gambar: Freepik @tyasindayanti/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.idJika Anda berkunjung ke Semarang, Candi Gedong Songo patut diperhitungkan untuk dikunjungi. Pasalnya, destinasi wisata satu ini berada di kaki Gunung Ungaran yang pemandangan alam dan udaranya menyejukkan.

Candi Gedong Songo berada di ketinggian 1.200 mdpl. Diberi nama Gedong Songo karena terdapat 9 bangunan candi yang berdiri di tempat yang berbeda. Dari candi pertama yang ada di bawah hingga candi terakhir yang berada di kaki gunung.

Berdasarkan legenda masyarakat, sejarah Candi Gedong Songo merupakan tempat Hanoman menimbun Dasamuka atau Rahwana ketika perang merebutkan Dewi Sinta.

Sejarah Candi Gedong Songo

(Sumber Gambar: Freepik @dwiputrirats/Lingkarjateng.id)

Candi Gedong Songo adalah nama sebuah kompleks candi bercorak agama Hindu. Lokasinya berada di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Nama Gedong Songo diambil dari Bahasa Jawa, yakni Gedong yang artinya bangunan dan Songo yang bermakna sembilan.

Baca juga :

9 Tempat Wisata Hits di Semarang

Candi ini dibangun oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya Raja di awal pemerintahannya yakni pada abad ke-8. Namun, baru ditemukan oleh Thomas Satmford Raffles di tahun 1804. Awalnya, hanya ditemukan 7 buah bangunan candi, sehingga diberi nama Candi Gedong Pitu. Baru pada tahun 1908-1911, arkeolog Van Stein Callenfels asal Belanda menemukan 2 tambahan bangunan candi. Sejak saat itulah, berganti nama menjadi Candi Gedong Songo.

Meski letaknya di Gunung Ungaran yang jauh dari perkotaan, Candi Gedong Songo sudah mengalami pemugaran 2 kali. Pemugaran pertama dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1928-1929. Sedangkan, pemugaran kedua oleh Pemerintah Indonesia pada 1972-1982.

Fungsi Candi Gedong Songo

(Sumber Gambar: Freepik @dwiputrirats/Lingkarjateng.id)

Lokasi candi yang berada di gunung berhubungan dengan kepercayaan agama Hindu lantaran gunung merupakan tempat bersemayamnya dewa-dewa. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan arca Siwa Mahalaka, Siwa Mahaguru dan Ganesha. Selain itu, gunung sebagai tempat tinggi dipercaya mampu memaksimalkan ibadah. Orang Hindu percaya, jika beribadah di tempat tinggi akan lebih dekat dengan kahyangan.

Karakteristik Masing-Masing Candi

Setiap candi memiliki sejarah dan karakteristik yang berbeda-beda. Candi Gedong Songo memiliki 5 gedong atau kumpulan candi, di mana dua di antaranya terletak di sisi timur bukit, dua di utara dan satu di sisi barat. Berikut Lingkarjateng.id akan merangkum sejarah masing-masing setiap candi di Candi Gedong Songo.

Candi Gedong I

Candi Gedong I ini terbentuk utuh diantara candi-candi lainnya dan berada di ketinggian 1.208 mdpl. Karakteristik candi ini berbentuk persegi panjang, ukurannya tidak terlalu besar, tingginya 4-5 meter, berdiri di atas sebuah batur, kaki candinya setinggi 1 meter dan terdapat hiasan berupa pahatan relief sulur. Selain itu, ada pahatan bunga atau padma, tangga kecil di pintu masuk dan terdapat yoni tanpa lingga (simbol kejantanan dan kesuburan).

Candi Gedong II

Sama seperti Candi Gedong I, Candi Gedong II berupa bangunan candi utuh. Candi ini berada di ketinggian 1.297 mdpl. Di bagian depan, terdapat bangunan yang diduga oleh para ahli sebagai bangunan candi perwara atau candi kecil yang berada di depan candi induk. Di bagian atas pintu, terdapat hiasan pahatan Kalamakara yang menjorok keluar sepanjang 1 meter. Selanjutnya, di bagian luar terdapat relung atau ceruk kecil yang dihiasi dua kepala naga.

(Sumber Gambar: Freepik @dwiputrirats/Lingkarjateng.id)

Candi Gedong III

Berbeda dengan Candi Gedong I dan II, Candi Gedong III ini terdapat 3 buah bangunan candi besar. Kedua candi berada sederet menghadap timur dan terlihat serupa, namun salah satu candinya tampak lebih besar. Candi yang besar itulah sebagai candi utama, sedangkan candi di sampingnya berfungsi sebagai Candi Perwara.

Kedua candi utama terlihat serupa dengan Candi Gedong II, perbedaannya terletak pada relung di pintu masuk yang terdapat arca Siwa yang berdiri dengan gada panjang (alat untuk memukul) di tangan kanan. Selain memiliki hiasan stupa di atapnya, Candi Gedong III menjadi satu-satunya candi yang menggunakan makara atau arca kepala gajah.

Candi Gedong IV

Candi IV ini merupakan candi besar yang menghadap ke timur dan dikelilingi oleh beberapa reruntuhan candi kecil (Candi Perwara). Di pintu masuknya, terdapat bilik penampil tanpa arca yang menjorok hingga 1 meter. Sedangkan di bagian luarnya, terdapat bilik penampil dengan relung yang berupa arca, namun kini sudah rusak.

Candi Gedong V

Candi Gedong V mirip dengan Candi Gedong IV, yakni berupa bangunan utama yang besar dan beberapa reruntuhan yang mengelilingi candi utama. Candi Gedong V ini berada dalam ketinggian 1.308 mdpl.

(Sumber Gambar: Freepik @buyungjoyful/Lingkarjateng.id)

Jam Operasional

Jam operasional candi Gedong Songo ini dibuka pada pukul 06.00 WIB-17.00 WIB. Untuk tiket masuknya sangat murah dari Rp 10.000-Rp 20.000. Semoga informasi ini dapat membantu Anda jika ingin berkunjung ke Candi Gedong Songo. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)

Sumber Referensi:

Lestari, Garsinia. 2016. Mengenal Lebih Dekat: Candi Nusantara. Jakarta: Pacu Minat Baca.

Exit mobile version