Lingkarjateng.id – Manusia sebagai makhluk sosial, tentu tak luput dari sosialisasi dengan manusia yang lain, salah satunya dengan tetangga. Tetangga merupakan orang yang paling dekat rumahnya dengan kita. Maka tak heran jika dalam Islam selalu menekankan berbuat baik kepada tetangga. Namun, dalam kehidupan yang semakin individualis, sesama tetangga menjadi saling tidak mengenal dan bermusuhan, bahkan sampai mengumbar aib.
Hal tersebut tentu bertentangan dengan perintah Allah dalam Surat An-Nisa ayat 36, yang artinya “Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, serta tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An-Nisa: 36)
Selain itu, dalam ajaran islam hak tetangga atas tetangganya begitu besar. Islam membuat tuntunan dalam menjalani kehidupan dengan tetangga karena adanya keberagaman, dari perbedaan latar belakang, sosial, budaya, karakter hingga ekonomi yang dapat memicu adanya kecekcokan.
Dalam hadist Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya.”
Terlibat Cekcok, Akses Rumah Warga Mejobo Kudus Ditutup Tembok Tetangganya
Bahkan, Rasulullah SAW mengajak untuk memuliakan tetangga, salah satunya dengan peduli terhadap kondisi tetangga yang kurang beruntung. Memberikan makan, misalnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan.” (HR Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra)
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menerapkan adab dalam hidup bertetangga. Lingkarjateng.id akan merangkum beberapa adab dalam bertetangga menurut Islam.
1. Mendahulukan Salam
Memberikan salam terlebih dahulu merupakan adab bertetangga yang pertama. Bagi yang mendahului mengucapkan salam, maka secara akhlak mendapatkan kebaikan yang lebih banyak. Bahkan mengucapkan Assalamu’alaikum mendapatkan pahala 10, mengucapkan Assalamu’alaikum Warahmatullah mendapat 20 pahala dan mengucapkan Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh mendapatkan pahala 30.
2. Tidak Mengganggu Tetangga
Memperoleh gangguan dari luar tentu sangat tidak nyaman. Oleh karena itu, saling tidak mengganggu tetangga harus diikuti oleh umat Muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya,” (HR. Bukhari).
3. Menjenguk Ketika Sakit
Jika tetangga sedang sakit, dijenguk dan didoakan. Selain membuat hati tentram, dapat membantu proses penyembuhan.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka 70.000 malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka 70.000 malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba,” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dalam sanad shahih).
4. Hindari Mengobrol Terlalu Lama dan Tidak Penting
Adab bertetangga berikutnya adalah tidak lama-lama berbicara. Apalagi membahas sesuatu yang tidak penting. Tujuannya untuk menghindari ghibah atau menggunjing yang justru memicu dosa.
5. Memaafkan Kesalahan Ucap
Jika tetangga tak sengaja melontarkan perkataan yang menyinggung perasaan, tentu Anda harus memafkannya. Sebab, jika suatu saat nanti Anda juga melakukan hal yang sama terhadap tetangga, secara tidak sadar Anda juga akan dimaafkan. Bukankah memendam dendam dapat memicu kebencian?
6. Saling Tolong Menolong
Jika tetangga mengalami kesulitan, sudah sepantasnya untuk membantu. Berikan bantuan yang sekiranya Anda mampu, meringankan beban tetangga merupakan tindakan yang mulia.
7. Tidak Saling Iri
Ungkapan rumput tetangga selalu lebih hijau memang benar adanya. Jika tetangga punya sesuatu yang Anda tidak punya, tentu akan menimbulkan sikap iri. Namun, dalam Islam Rasulullah mengajarkan untuk tidak iri terhadap tetangga.
“Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai bagi tetangganya apa yang ia sukai bagi dirinya,” (HR. Muslim).
Inilah kenapa menerapkan adab bertetangga sangat penting. Selain menjaga kerukunan, dapat menciptakan lingkungan sosial yang harmonis. Dengan adab-adab di atas, pertemanan sesama tetangga dapat terjaga. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)