Lingkarjateng.id – Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah wajib bagi muslim di seluruh dunia. Lalu, bagaimana dengan Anda penderita diabetes? Mungkin memiliki banyak kekhawatiran ketika menjalankan ibadah puasa. Tak sedikit pula, penderita diabetes melewatkan puasa karena takut berimbas pada kadar gula darahnya.
Diabetes sendiri merupakan penyakit gula yang berlangsung dalam jangka panjang. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya glukosa (kadar gula dalam darah) yang melebihi batas normal. Selain itu, hormon insulin yang berfungsi mengontrol kadar gula darah sudah kesulitan bekerja lagi hingga menyebabkan penyakit diabetes.
Menurut Medical Biochemistry, hormon insulin membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh untuk mengendalikan gula darah. Glukosa sendiri banyak ditemukan pada makanan yang mengandung karbohidrat.
Hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas ini membantu proses pemindahan glukosa dari darah ke dalam hepar (hati), sel-sel otot dan sel-sel lemak untuk disimpan dalam bentuk glikogen.
Apabila pankreas tidak menghasilkan hormon insulin, kadar gula dalam darah akan melonjak hingga menyebabkan hiperglikemia dan menimbulkan penyakit gula darah yakni diabetes melitus.
Bagaimana Agar Lisan Tetap Terjaga di Bulan Ramadhan?
5 Tips Mudah Menjaga Lisan Agar Puasa Tak Sia-Sia di Bulan Ramadhan
Lalu, bagaimana jika Anda menderita penyakit gula tapi ingin tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan? Jika ditelaah, banyak literatur yang menyebut manfaat berpuasa Ramadhan bagi penderita diabetes. Apa saja itu?
Berikut Lingkarjateng.id rangkum manfaat berpuasa Ramadhan bagi penderita diabetes.
Daftar Isi :
1. Mengurangi Ketergantungan Obat
Dalam hellosehat melansir dari WebMD, terdapat penelitian yang dilakukan 3 orang pengidap diabetes tipe 2 selama 10-25 tahun. Dalam penelitian tersebut, 3 orang diminta untuk berpuasa dalam satu minggu atau satu hari dengan pengawasan dokter.
Setelah satu bulan, ketiga orang tersebut mampu mengurangi ketergantungan obat terhadap insulin. Selain itu, ketiga orang tersebut berhasil menghentikan pengobatan diabetesnya.
2. Menjaga Kesehatan Organ-Organ Tubuh
Pada umumnya, tubuh Anda menyimpan glukosa yang disebut glikogen yang tersimpan dalam hati. Glikogen membutuhkan waktu 12 jam untuk digunakan. Apabila Anda berhenti makan dalam waktu yang cukup panjang, tubuh akan mulai membakar lemak sebagai pengganti glikogen. Dari pembakaran lemak ini menghasilkan energi dan mengistirahatkan hati dan pankreas.
Apa Tips Berpuasa Ramadhan bagi Penderita Hipertensi?
5 Tips Puasa Ramadhan bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi
3. Kadar Glukosa Lebih Teratur
Saat Anda berpuasa Ramadhan, tubuh Anda akan mengalami perubahan dalam mengolah energi. Yang awalnya tubuh Anda menggunakan glukosa sebagai energi utama, saat berpuasa tubuh Anda akan mulai memecah cadangan lemak.
Jika lemak terus-terusan digunakan sebagai energi, berat badan Anda akan mengalami penurunan. Penurunan berat badan tersebut, dapat mempengaruhi kinerja tubuh dalam mengatur kadar gula darah, kolesterol darah dan tekanan darah.
4. Meningkatkan Kedisiplinan
Pada saat Anda berpuasa Ramadhan, Anda hanya diperkenankan untuk makan dan minum saat berbuka dan sahur saja. Mau tak mau penderita diabetes pun mengikuti pola dengan meminum obat sesuai dosis yang diberikan oleh dokter. Dengan menerapkan pola makan dan konsumsi obat secara teratur, dapat membuat kedisiplinan daripada hari-hari biasanya.
Demikianlah manfaat berpuasa Ramadhan bagi penderita diabetes. Semoga informasi ini dapat membantu Anda. Selamat menjalankan ibadah puasa. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)
Sumber Referensi:
Halodoc. 2021. Kesehatan: Diabetes. Diakses 8 April 2022.
Hellosehat. 2020. Berkenalan dengan Insulin, Hormon Pengatur Kadar Gula Darah. Diakses 8 April 2022.
Hellosehat. 2019. 3 Kebaikan Puasa bagi Para Diabetes yang Menjalaninya. Diakses 8 April 2022.
The Medical Biochemistry Page. 2020. Insulin Function, Insulin Resistance, and Food Intake Control of Secretion. Diakses 8 April 2022.
WebMD. Diabetes Center: Types, Causes, Symptoms, Test and Treatments. Diakses pada 8 April 2022.