Lingkarjateng.id – Seorang mukmin yang sangat mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya pasti sangat merindukan malam Lailatur Qadar. Menurut mayoritas ulama, terjadinya malam Lailatul Qadar yaitu di tanggal-tanggal ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Kita tidak bisa mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar tanpa persiapan yang matang. Bahkan, kita juga tidak bisa meraihnya hanya dengan satu malam saja seperti hanya tanggal 27 Ramadhan saja.
Menurut Prof. Quraish Shihab, bulan Rajab merupakan bulan menanam dan bulan Syakban merupakan bulan menyiram sedangkan bulan Ramadhan adalah waktu panen dari hasil yang telah ditanam dan dirawat sejak bulan Rajab dan bulan Syakban.
Cara terbaik mengisi malam Nuzulul Quran
Berlipat Pahala, Ini Cara Terbaik Mengisi Malam Nuzulul Quran
Malam Lailatul Qadar yang mulia tidak mungkin datang kepada orang yang jiwa dan hatinya tidak mampu ikhlas dan damai. Perlu ketenangan hati dan jiwa untuk menerima kedatangan malam Lailatul Qadar.
Meskipun Allah SWT tidak menyebutkan siapa yang akan mendapatkan malam Lailatul Qadar, tentu saja kita harus tetap beribadah kepada Allah SWT agar kita senantiasa mendapatkan rahmat dan juga meraih kemuliaan dari malam Lailatul Qadar.
Hal ini telah dijelaskan oleh Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya, “Allah tidak sebutkan siapa yang dapat taubatan nasuha, Allah tidak sebutkan siapa yang dapat haji mabrur, Allah tak sebutkan siapa yang dapatkan sholat mustho, Allah tak sebutkan siapa yang dapat Lailatul Qadar,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Beliau juga menganjurkan agar kita memperbanyak amal ibadah kita mulai malam pertama hingga malam terakhir pada bulan Ramadhan.
“Insya Allah, beramal dari malam pertama hingga malam terakhir. Allah berikan malam Lailatul Qadar, Insya Allah,” ujar Ustadz Abdul Somad.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meraih malam Lailatul Qadar, yaitu :
- Meluruskan niat
- Mohon ampun atas segala dosa
- Perbanyak ibadah
- Melaksanakan sholat malam
- Beri’tikaf di masjid
Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meraih malam Lailatul Qadar.
1. Meluruskan niat
Kita harus benar-benar meluruskan niat semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, seperti dalam hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim yang artinya:
“Barang siapa melaksanakan ibadah pada malam Lailatul Qadar dengan didasari keimanan dan harapan untuk mendapatkan keridhoan Allah, maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni,” (HR. Bukhari Muslim).
2. Mohon ampun atas segala dosa
Berdoa dengan bertaubat untuk memohon ampunan dari Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan tidak berjanji tidak akan mengulangi dosa yang sudah pernah dilakukan, seperti dalam hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, yang artinya:
“Wahai Rasulullah,” Tanya Aisyah, “Bagaimana menurutmu andai aku mendapatkan Lailatul Qadar? Doa apa saja yang harus aku baca?’ Beliau bersabda, “Ucapkanlah, Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Mulia, dan Engkau menyukai ampunan. Maka ampunilah aku,” (HR. Tirmidzi).
3. Perbanyak ibadah
Semangat dalam memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan dengan menghidupkan malam-malam yang ada dan membangunkan keluarga. Kita bisa memperbanyak membaca Al-Quran dan dzikir. Dalam hadist riwayat Aisyah r.a, yang artinya:
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah dan membangunkan keluarganya untuk beribadah,” (HR. Bukhari nomor 2.024 dan Muslim nomor 1.174).
4. Melaksanakan sholat malam
Berdasarkan hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, yang artinya:
“Barang siapa melaksanakan sholat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR. Bukhori Nomor 1.901). Menurut Ibnu Hajar Al’Asqalani Rahimahullah, yang dimaksud karena iman adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut), sedangkan maksud mengharap pahala dari sisi Allah, berarti bukan karena mengharap lainnya, misalnya berbuat riya’.
5. Beri’tikaf di masjid
Kita bisa beri’tikaf di masjid untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Abu Said menceritakan tentang i’tikaf Rasulullah di masjid yang saat itu berlantaikan tanah dan tergenang air, dalam hadist yang artinya:
“Aku melihat pada kening Rasulullah ada bekas lumpur pada pagi hari Ramadhan,” (HR. Muslim).
Butuh ide untuk sajian lebaran? Intip, yuk! 5 ide kue kering di bawah ini
Manis dan Cantik, Ini 5 Ide Kue Kering Kekinian untuk Sajian Lebaran
Akankah kita bisa meraihnya? Kepastian hanya milik Allah SWT. Namun, sebaiknya kita terus berusaha dalam ketaatan kepada Allah SWT, mungkin boleh jadi kita ada di antaranya. Jika setelah malam indah itu berlalu, kita akan semakin kuat akidah, akhlak bertambah mulia, dan semakin rajin dalam beribadah. Wallahu a’lam bishawab. (Lingkar Network | Shinta – Lingkarjateng.id)