Oleh : Haifaul Gholiyah,S.Pd – Guru Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Jawa Tengah
Kegiatan belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya. Peserta didik pun harus mempunyai strategi belajar sendiri agar apa yang disampaikan oleh guru dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang diajarkan oleh guru. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan strategi belajar mengajar harus dimengerti oleh guru dan peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat mencapai tujuan secara maksimal.
Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses Pendidikan dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari guru, peserta didik, kurikulum, lingkungan sosial, dan lainnya. Hal itu dapat dirunut melalui pemahaman hakikat pembelajaran, yakni usaha sadar guru untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan kebutuhan minatnya.
Jika peserta didik merasa malas dan terlihat bosan saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, maka guru harus memiliki kesadaran tingi. Sebab, kemampuan berkonsentrasi peserta didik SMK tidak berlangsung cukup lama dikarenakan banyaknya beban mata pelajaran yang dia jalankan. Akibatnya peserta didik menjadi tidak focus. Sehingga pada kondisi seperti ini, kemampuan guru diuji untuk bisa mengembalikan fokus belajar peserta didik pada materi yang diajarkan.
Guru sering beranggapan bahwa melaksanakan pekerjaan mengajar adalah sesuatu yang bersifat rutinitas. Pada saat setelah pembuatan RPP beserta perangkat pembelajarannya, maka sudah cukup untuk melaksanakan sebuah pembelajaran, tanpa memperhatikan komponen seperti karakteristik peserta didik.
Guru yang professional harus dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal. Ice breaking merupakan salah saatu kemungkinan solusi untuk menjaga semangat dan fokus peserta didik tetap tinggi dalam mengikuti pembelajaran.
Ice breaking adalah suatu kegiatan yang dilakukan agar bisa mencairkan suasana yang ada. Istilah ini berasal dari dua suku kata Bahasa inggris, yang mempunyai arti pemecah es. Frasa ini sering digunakan didalam suatu kegiatan agar mampu menghilangkan berbagai kejenuhan yang ada. Menurut Syam Mahfud, ice breaking adalah suatu aktivitas kecil dalam suatu acara yang bertujuan agar peserta mengenal peserta lain dan merasa nyaman berada di lingkungannya. Kegiatan ice breaking biasanya akan dipimpin oleh satu atau beberapa orang dan pesertanya perlu mengikuti instruksi dari pemimpin tersebut.
Kegiatan ice breaking memang sangat penting dalam berjalannya suatu kegiatan. Hal ini menjadi penting agar suasana dalam sebuah kegiatan tidak kaku. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan keakraban antar peserta, sehingga nantinya menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh peserta. Ice breaking dapat dilakukan pada saat kapan saja tergantung pada kondisi dan keperluan, serta bisa dilakukan oleh guru siapa saja. Dalam pelaksanaannya memang membutuhkan keterampilan dan kreativitas guru, terutama dalam memilih aktivitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Berikut beberapa jenis ice breaking :
- Yel – yel, Meskipun sederahana, tetapi yel-yel mampu memulihkan kondisi peserta didik. Dengan melakukan yel-yel, konsentrasi akan Kembali dan menumbuhkan semangat yang tinggi di kalangan peserta untuk melanjutkan lagi kegiatan sebelumnya.
- Menyanyi, Aktivitas ini bisa dilakukan sebagai salah satu jenis dari ice breaking. Menyanyi bisa dilakukan secara Bersama-sama atau bisa juga menunjuk salah seorang untuk menyanyikan sebuah lagu.
- Tepuk Tangan, Kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang mengekspresikan kegembiraan. Tepuk tangan bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi para peserta
- Bermain Games, Jenis yang satu ini mungkin adalah jenis paling favorite sebagai pilihan untuk melakukan ice breakling. Ada banyak cara yang dapat dijadikan game dalam ice breaking seperti sambung lirik, tebak lagu, dan lain sebagainya.
- Ingat Kata, Permainan yang satu ini akan terasa semakin sulit karena kata yang perlu diingat akan semakin banyak. Misalnya orang pertama menyebutkan kata “saya”, lalu orang kedua menyebutkan kata “saya menjual” orang ketiga menyebutkan “saya menjual sepatu” dan terus dilanjutkan sampai ada peserta yang gagal mengingat sampai ada peserta yang gagal mengingat kata yang sudah disebut sebelumnya
- Berhitung, Permainan ini sangat menyenangkan dan akan melatih konsentrasi peserta. Misalnya, setiap peserta harus berhitung, akan tetapi Ketika angka menginjak hitungan kelipatan 4, maka peta tersebut harus mengatakan “dorr”. Jadinya begini : satu, dua, tiga, dorrr, lima, enam, tujuh, dorr, delapan, Sembilan, sepuluh, sebelas, dorr, dan berlanjut terus. Permainan berhenti jika ada peserta yang menyebutkan angka kelipatan 4.
- Permainan Mengikuti Apa yang Didengar, Peserta hanya perlu berkosentrasi untuk melakukan sesuatu sesuai intruksi dari instruktur. Misalnya, instruktur memagang hidung, tetapi mengatatakn “pegang telinga”, jika ada peserta yang malah memegang hidung, berarti peserta tersebut kalah.
- Tebak kata, Permainan ini dijamin akan terasa sangat seru dan bisa meningkatkan kekompakan peserta. Tunjuklah dua orang untuk bermain yang masing-masing bertugas sebagai penebak dan pemberi keterangan
- Tic tac toe, Permainan ice breaking seru ini bisa dilakukan untuk menguji pengetahuan serta kecerdikan. Instruktur bisa membentuk dia tim yang akan bersaing juga menyiapkan table tic tac toe. Instruktur akan memanggil satu peserta dari masing-masing tim untuk menjawab pertanyaan, peserta yang mampu menjawab pertanyaan berhak memberikan tanda pada table tic tac toe. Tim pertama yang berhasil membuat garis lurus, berarti tim itu yang menang.
- Senam, Senam dapat dilakukan agar peserta didik dapat meregangkan otot setelah melaksanakan pembelajaran.
Pemberian ice breaking paling tepat pada saat kritis, yaitu saat kondisi peserta didik mengalami kelelahan dan kejenuhan yang sangat tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi saat mereka menerima pembelajaran yang sangat berat atau materi yang sulit. Pelajaran pada waktu siang hari (mendekati pulang sekolah) dan kondisi lainnya. Kondisi-kondisi kritis seperti ini paling tepat untuk dihadirkan ice breaking.
Kegiatan ice breaking dapat berguna untuk mengalihkan konsentrasi agar tidak mengalami kejenuhan dan dapat menjadi energi pendukung dalam sebuah kegiatan yang dianggap membosankan. Ice breaking dapat diberikan kepada siapa saja, baik tua muda maupun anak-anak dan dapat diberikan dalam kondisi apapun tidak harus berada didalam ruangan. Ice breaking merupakan Tindakan wajib untuk mengurangi kejenuhan.
Jika ice breaking diberikan dalam pembelajaran, pasti peserta didik akan rindu dengan pembelajaran karena pembelajaran tidak membosankan dan terkesan mengasyikkan.