*Oleh: Suwandi, S.Pd.SD, Kepala SDN Srikaton 02, Kecamatan Kayen Kabupaten Pati
KEBERADAAN sekolah sebagai Lembaga Pendidikan yang setiap hari anak datang tentu saja mempunyai dampak yang besar bagi anak didik.
Kenyamanan dan ketenangan anak didik dalam belajar akan ditentukan sampai sejauh mana kondisi dan situasi sekolah dalam menyediakan lingkungan.
Dan lingkungan merupakan tempat tinggal anak didik, dalam lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi sehingga diperlukan lingkungan sekolah yang baik.
Mengajarkan kebersihan lingkungan kepada anak sejak dini sangatlah penting untuk dimulai sejak dini. Dengan meningkatkan kesadaran kebersihan pada anak, disaat yang sama orang tua juga telah menjauhkan anak dari berbagai ancaman penyakit.
Selain itu, menyadari pentingnya kebersihan dapat menjadi dasar yang baik bagi tumbuh kembang anak. Karena itu, dengan meningkatkan kesadaran akan kebersihan, akan mempengaruhi pembentukan kepribadian anak Ketika bertumbuh dewasa nanti.
Anak-anak memang belum bisa memahami arti penting dari kebersihan. Itu sebabnya, sudah menjadi tugas Orang Tua dan Guru di sekolah agar mengajarkan cara menjaga kebersihan.
Banyak bakteri dan kuman yang menempel pada tangan yang bisa berpindah pada makanan. Jika makanan yang terkena bakteri tersebut termakan, bisa menimbulkan gangguan Kesehatan pada anak-anak.
Penulis sebagai Kepala Sekolah SD Negeri Srikaton 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, selalu memberikan contoh yang konkrit kepada semua peserta didik.
Mulai dengan mencuci tangan yang benar dengan menggunakan air dan membilasnya dengan air yang mengalir. Agar bakteri tidak mudah bersarang, kuku sebaiknya di potong pendek.
Saat memotong kuku, peserta didik yang sudah kelas tinggi perlu diawasi agar tidak sembarangan dan mengakibatkan luka. Sedangkan peserta didik yang kelas rendah agar selalu di potong kukunya oleh orang tuanya secara berkala.
Tak hanya itu, Kepala Sekolah SD Negeri Srikaton 02 tersebut menyelenggarakan kegiatan jum’at bersih secara rutin dan menyeluruh, agar lingkungan sekolah tampak bersih dan sehat.
Terlebih untuk semua orang yang berada di lingkungan sekolah. Menurut Hardiana (2018 : 501) kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah , dan bau.
Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya Kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Selanjutnya, menurut M.T Zen, 2005 (Elmaela, 2016: 14-18) perilaku untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan :
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Mengikuti kerja bakti.
- Menjaga kebersihan MCK (Mandi Cuci Kakus).
- Menjaga sanitasi lingkungan.
- Menggunakan air bersih.
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
- Menggunakan jamban sehat.
- tersedianya fentilasi udara di setiap ruangan.
- Menjaga ruangan tetap kering dengan pencahayaan yang cukup.
Menurut Wibowo (2019 : 38) Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolak ukur kualitas hidup masyarakat. sehingga penulis sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas maju dan mundurnya sekolah itu, secara rutin dan bertahap selalu mengontrol kebersihan di lingkungan sekolah tersebut.
Tak jarang, seringkali menegur siswa yang terkadang terlihat kedapatan membuang sampah tidak pada tempatnya. sikap tegas tersebut berlaku untuk semua warga di sekolah, agar supaya nawa cita untuk menjadikan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat segera terwujud.
Semua dewan Guru pun sangat mendukung kebijakan Bapak Kepala sekolah tersebut, yang telah berupaya maksimal menjadikan Sekolah Dasar Negeri Srikaton 02 menjadi sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman untuk dijadikan tempat bekerja dan belajar.