Lingkarjateng.id – Menjadi seorang founder Bimbingan Belajar (Bimbel) merupakan cita-cita Khoerul Ayu Rhidohan sejak masih mengenyam kuliah S1 profesi apoteker. Dirinya resah melihat anak-anak yang harus sekolah secara daring atau online di situasi pandemi Covid-19.
“Sudah terpikirkan dari waktu kuliah S1 dan begitu lulus kuliah profesi saya ingin benar-benar mewujudkannya. Di saat itu juga memanfaatkan situasi pandemi Covid-19, saya melihat anak-anak bersekolah online dan mengalami banyak kesulitan dalam belajar. Jadi saya bertekad untuk membantu para siswa dan wali murid agar tidak kebingungan dalam menghadapi sekolah online tersebut,” ungkap gadis yang akrab disapa Ayu tersebut.
Bimbingan belajar yang ia beri nama bimbel.letsgo tersebut memakai sistem privat teacher. Jadi, para guru atau tentor akan datang ke rumah para siswa, guna meminimalisir penularan Covid-19.
Mengenal Retno Cahyanti, Pengusaha Dessert Milenial
“@bimbel.letsgo dengan sistem privat jadi guru datang kerumah, murid #dirumahsaja. Selain itu, saya ingin membuka peluang untuk guru-guru fresh graduate, khususnya yang bingung selesai lulus. Karena sekarang begitu banyak keluhan, susah mencari lapangan pekerjaan dan upah guru honorer,” ucap gadis kelahiran Pati, 31 Desember 1997 itu.
Di sela-sela kesibukannya sebagai apoteker di salah satu klinik di daerah Pati, ia masih menyempatkan diri berkontribusi untuk pendidikan. Pencarian tentor benar-benar ia cari yang terbaik dan mumpuni.
Dirinya selalu ingin memberikan pelayanan pendidikan terbaik untuk para siswa-siswi. Sehingga, ia terus berusaha memilih tentor yang capable.
“Harapannya bimbel LE(t)S GO ini semakin dikenal masyarakat, semakin maju, semakin memberikan kualitas dan jasa yang terbaik untuk murid-murid bimbel, dan berkah bagi semua. Tentor dapat menyampaikan ilmu yang bermanfaat yang dapat mendatangkan pahala bagi tentor dan ilmu nantinya, dapat menjadi bekal bagi siswa untuk meraih cita-citanya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Lingkarjateng.id)