Lingkarjateng.id – Sebagian besar orang pasti memiliki akun sosial media, apalagi di era seperti sekarang ini yang serba digital. Banyak sekali orang yang berlomba-lomba untuk selalu tampil trendy dan eksis di dunia maya. Jika mereka tidak up to date, mereka akan khawatir di cap sebagai orang yang ketinggalan trend atau gak update. Perasaan khawatir ketertinggalan inilah yang disebut dengan Fomo.
Dilansir dari laman Brilio (14/03), Istilah Fomo atau Fear of Missing Out dikemukakan pertama kali oleh Dr. Andrew K. Przybylski pada tahun 2013.
Dampak dari Fomo mengacu pada perasaan atau pandangan kepada orang lain bahwa kehidupan mereka lebih indah dari kehidupan diri sendiri, terlebih kita sering melihat postingan teman-teman yang selalu tampak menyenangkan.
Waspadai Burnout Syndrome, Ini 5 Cara Mengatasinya
Fomo bisa menyebabkan kamu merasa kesepian, terisolasi, suasana hati yang tidak menentu, dan tidak merasa puas atas kehidupanmu.
Sedangkan, Jomo merupakan kebalikan dari Fomo. Dilansir dari laman Hellosehat (14/03), Jomo atau Joy of Missing Out adalah istilah yang merujuk pada tindakan untuk tidak terlibat dalam kegiatan tertentu, terutama yang berkaitan dengan media sosial atau sumber hiburan lainnya.
Jadi, ketika kamu melihat postingan teman-teman yang ada di sosial media, apapun aktivitas mereka, perasaanmu akan tetap tenang dan tidak merasa terganggu karena kamu sudah merasa nyaman atau puas dengan kehidupanmu yang sekarang ini.
Lalu, apa saja tips untuk mengatasi Fomo? Dilansir dari laman Hellosehat (14/03), berikut ini tips yang bisa kamu lakukan jika kamu sedang mengalami Fomo.
- Membatasi Penggunaan Gadget
- Fokuslah pada dunia nyata daripada dunia maya
- Berusahalah menghargai diri sendiri.
Kamu juga harus ingat bahwa tidak semua yang diunggah di media sosial itu seindah kenyataannya. Akan lebih baik lagi jika kamu belajar bersyukur atas kehidupan yang sedang kamu jalani. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)