JAKARTA, Lingkarjateng.id – Di zaman serba sibuk, beberapa orang tua gagal membangun kedekatan psikologis dengan anak. Umumnya, mereka kesulitan untuk meluangkan waktu bersama anak, sehingga buah hati mencari kesenangan di tempat lain dan berdampak buruk untuk hubungan orang tua dan anak.
Mengatasi persoalan ini, Psikolog Klinis Dewasa Muthmainah Mufidah dari Universitas Indonesia (UI) membagikan kiat-kiatnya.
“Hal terpenting untuk meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak adalah dengan memperhatikan kualitas dari interaksi bersama anak,” terang Mufidah, Jumat (12/11)
Menurutnya, kualitas interaksi itu lebih penting dibanding kuantitas interaksi. “Bukan seberapa seringnya, atau pun sekadar hadir secara fisiknya. Jadi ketika bersama anak memang fokus mendengarkan dan berbagai cerita, misal bertukar cerita kegiatan ayah dan anak di hari itu,” paparnya.
Ia menambahkan, jika orang tua memang sibuk, sampaikan bahwa saat ini ia sedang sibuk bekerja dan ceritakan secara sederhana kepada anak, apa yang sedang dikerjakan. Dengan begitu, anak lebih tergambar. Kondisi super sibuk itu juga bisa disiasati dengan ayah bekerja lalu anak belajar di sampingnya.
Selain kiat dari Mufidah, psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto juga membagikan kiat untuk melakukan bonding dengan anak adalah dengan mengenali karakter anak.
“Kenali karakter anak dengan sering mengajaknya berdiskusi. Lakukan aktivitas atau hobi bersama-sama, misalnya olahraga, kuliner, dan lain-lain. Sesekali juga berikan hadiah atau kejutan untuk anak,” jelas Kasandra.
Kiat membangun kedekatan dengan anak juga dipaparkan oleh Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga Rosdiana Setyaningrum. Dia mengatakan, pola komunikasi yang sesuai dengan karakter anak perlu dilakukan untuk membangun kedekatan.
“Kita sebagai orang tua harus memperhatikan anak kita karakternya seperti apa, diajak ngomong caranya bagaimana sih, kapan waktu yang tepat untuk ngomong. Terus pilihan kata-kata apa yang bisa digunakan untuk anak,” kata Rosdiana.
Lebih lanjut, Rosdiana juga mengingatkan agar orang tua dapat melakukan pola asuh yang sesuai dengan usia. Dengan demikian, anak pun akan merasa dihargai oleh orang tuanya.
“Mengasuh anak itu harus sesuai usia. Jadi misalnya kapan kita melatih kemandirian, kapan melatih untuk melakukan pilihan. Nah, gimana supaya anak itu dekat, ya sebetulnya kita memberikan kesempatan dia untuk melakukan tugas perkembangannya itu,” tutup Rosdiana. Demikian kiat-kiat dari para ahli psikologi bagi orang tua yang super sibuk untuk bisa membangun kedekatan dengan anak. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)