*OLEH: Nurul Melti Indah Septiani, S.Pd. SMK Negeri 1 Adiwerna, Kabupaten Tegal
PROSES kegiatan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari peran guru di dalamnya. Dimana guru sebagai pendidik sangat mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Tujuan pembelajaran menjadi salah satu tolak ukur guru dalam mendidik, apabila tujuan pembelajaran belum dapat tercapai maka guru harus mengevaluasi kembali proses kegiatan pembelajaran.
Tentu hal ini tidaklah mudah, guru harus mengetahui dimana kesalahan saat pembelajaran berlangsung. Banyak yang menjadi faktor internal maupun eksternal dalam menghambat keberhasilan belajar peserta didik.
Salah satu faktor penghambatnya adalah faktor eksternal, yaitu lingkungan belajar peserta didik. Jika keadaan di sekitar tidak mendukung terjadinya proses pembelajaran, maka hal tersebut akan mempengaruhi aspek psikologis anak.
Selanjutnya akan membuat peserta didik kelelahan atau pun cenderung merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang disampaikan guru tidak dapat diterima dengan baik.
Dari beberapa permasalahan tersebut terdapat solusi yang dianggap tepat yaitu memasukkan ice breaking di dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Artikel ini akan menjelaskan tentang pengenalan ice breaking dan bagaimana ice breaking dapat meningkatkan semangat Peserta didik dalam belajar terutama pada saat pembelajaran bahasa Indonesia.
Apa sih Ice breaking itu? Ice Breaking adalah kegiatan game atau permainan bisa disebut juga aktivitas yang digunakan untuk memecahkan “kebekuan” peserta didik sehingga mereka menjadi lebih bersemangat dan siap mengikuti pembelajaran.
Kegiatan ice breaking juga dilakukan untuk meningkatkan komunikasi dan partisipasi yang merupakan faktor penting di dalam suatu kelompok, kelas, atau organisasi.
Ice breaking ini juga cocok dilakukan dalam pembelajaran untuk mencegah rasa bosan atau suasana yang monoton antar tenaga pendidik dan peserta didik.
Ice breaking digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar).
Ice breaking bukan menjadi tujuan utama dalam pembelajaran, namun merupakan pendukung utama dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif.
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia ice breaking itu bagus sebagai selingan pembelajaran, untuk mencairkan suasana, atau mengambil perhatian peserta didik serta mencegah rasa bosan dalam ruang kelas.
Ketika guru melakukan ice breaking, tentu saja memiliki tujuan yang baik untuk peserta didik. Berikut ini adalah beberapa tujuan dilaksanakan kegiatan ice breaking di dalam kelas:
1. Menciptakan kondisi-kondisi yang equal (setara) antar siswa di dalam kelas
Peserta didik datang ke sekolah dalam keadaan yang berbeda-beda. Ada yang bersemangat, ada juga yang merasa was-was pada hari pertamanya bersekolah. Kegiatan ice breaking membuat semua peserta didik merasa aman serta nyaman berada di dalam kelas.
2. Mempersiapkan peserta didik menerima pelajaran
Kegiatan ice breaking sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik menerima materi pelajaran. Bisa dikatakan ice breaking merupakan kegiatan pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti pembelajaran.
3. Menghilangkan kejenuhan atau kebosanan
Ternyata kegiatan ice breaking tidak hanya dilakukan di awal pelajaran. Supaya pelajaran berlangsung dengan seru/menyenangkan, guru dapat memberikan kegiatan ice breaking di tengah-tengah pembelajaran ketika peserta didik sudah terlihat mengantuk atau bosan.
Oleh karena itu, Guru harus peka terhadap situasi dan kondisi dan dapat mengatur ritme pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan lancar dan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
4. Meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk belajar
Semangat dan motivasi belajar peserta didik bisa naik turun. Kegiatan ice breaking dapat dijadikan alat untuk menjaga bahkan meningkatkan semangat dan motivasi peserta didik dalam belajar.
5. Membuat peserta didik lebih fokus pada pelajaran
Peserta didik di kelas sering kali terdistraksi oleh hal-hal tertentu sehingga membuat mereka tidak fokus. Tips mengajar menyenangkan dan dapat mengembalikan fokus peserta didik dalam belajar salah satunya adalah melalui kegiatan ice breaking.
Tips Melakukan Ice Breaking di Kelas:
1. Tentukan bentuk ice breaking yang akan digunakan
Salah satu cara mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan adalah dengan menggunakan ice breaking. Ada banyak sekali bentuk atau jenis ice breaking yang dapat digunakan.
Bentuk ice breaking tidak hanya terbatas dalam bentuk games saja, tetapi dapat juga dalam bentuk nyanyian, gerakan tubuh, yel yel semangat belajar, dan lain sebagainya.
Sebaiknya guru memilih bentuk ice breaking yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan, jumlah peserta, dan juga alat atau bahan yang tersedia.
2. Siapkan materi ice breaking yang sesuai dengan kebutuhan
Sebelum mengaplikasikan kegiatan ice breaking di kelas, Guru wajib menyiapkan materi ice breaking yang relevan dengan situasi dan materi yang akan diajarkan.
3. Siapkan media/alat yang akan digunakan
Setelah materi ice breaking ditentukan, hal berikutnya yang guru siapkan dengan detail adalah bagaimana cara menyampaikannya, alat atau bahan apa yang diperlukan, dan lain-lain.
Jika Guru membutuhkan properti atau alat seperti speaker, kertas, alat tulis, dan lain-lain untuk mendukung kegiatan ice breaking, persiapkan dengan matang sebelum kegiatan ice breaking dilaksanakan.
4. Uji Coba
Untuk melihat apakah kegiatan ice breaking yang dirancang sudah sesuai dengan tujuan dan untuk melihat kira-kira kendala apa yang mungkin muncul saat ice breaking, Guru sangat disarankan untuk melakukan uji coba terlebih dahulu.
Setelah uji coba dilakukan, Guru dapat melakukan penyempurnaan berdasarkan catatan atau masukan dari Peserta didik dan juga rekan sejawat.
5. Pertimbangkan interaksi dengan Peserta didik
Saat ice breaking, Guru harus memperhatikan interaksi yang terjadi. Guru harus berusaha tetap berkomunikasi dengan peserta didik dan bersikap aktif.
Penting sekali untuk berinteraksi dalam ice breaking agar semua peserta didik memahami jalannya ice breaking, sehingga pelaksanaannya lancar hingga akhir.
6. Libatkan seluruh peserta didik
Tujuan ice breaking adalah untuk mencairkan suasana. Oleh karena itu semua siswa harus terlibat dan merasakan manfaat dari kegiatan ice breaking. Jangan sampai ada peserta didik yang merasa tidak dilibatkan atau tersisih dari kegiatan yang dilaksanakan.
7. Perhatikan lama waktu atau durasi ice breaking
Durasi pelaksanaan ice breaking harus benar-benar diperhatikan. Jika perlu, Guru dapat menyiapkan timer untuk mengingatkan kapan ice breaking harus selesai. Jangan sampai waktu pembelajaran habis hanya untuk kegiatan ice breaking saja.
8. Wow Faktor
Siswa tentu menyukai kejutan. Sesuatu yang tidak terduga akan membuat mereka penasaran. Meskipun kegiatan ice breaking yang Guru lakukan bukanlah kegiatan baru, modifikasi dan tambahkan wow faktor sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
9. Pastikan peserta didik merasa nyaman
Ketika merencanakan ice breaking, pertimbangkan dengan matang faktor kenyamanan peserta didik. Jangan sampai ice breaking yang dilaksanakan membuat siswa merasa tidak nyaman atau merasa tersinggung.
Pilih kegiatan atau permainan yang dapat diterima oleh semua peserta didik dan pastikan tidak mengandung unsur SARA.
10. Lakukan review
Mereview kegiatan ice breaking yang telah dilakukan sangat penting untuk mengetahui apakah tujuan dari ice breaking telah tercapai. Bagaimana caranya? bisa dengan cara mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang makna dari kegiatan atau permainan yang telah dilakukan.
Kemudian Guru dapat memberikan penjelasan lebih detail lagi tentang kegiatan tersebut. Selain menghibur dan menyenangkan, kegiatan ice breaking juga harus dapat membawa manfaat bagi seluruh peserta didik.
Tips memulai pelajaran yang seru dengan ice breaking sudah dijelaskan di atas. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan ice breaking yang dapat dilakukan guru di kelas:
1. Lawan kata
Permainan lawan kata bertujuan untuk melatih peserta didik berkonsentrasi. Peserta didik harus melakukan gerakan yang berkebalikan dari instruksi yang guru berikan.
Misalnya: jika guru mengatakan “maju” peserta didik mengucapkan kata yang sama yaitu “maju” akan tetapi gerakan mereka berlawanan dengan kata yang mereka ucapkan, gerakan mereka justru mundur.
Contoh:
Intruksi : MAJU, MAJU
- Ucapan : MAJU, MAJU
- Gerakan : MUNDUR, MUNDUR
Instruksi : MAJU, MAJU, MUNDUR,MUNDUR, MAJU, MUNDUR, KANAN, KIRI, KIRI, KANAN
- Ucapan : MAJU, MAJU, MUNDUR,MUNDUR, MAJU, MUNDUR, KANAN, KIRI, KIRI, KANAN
- Gerakan : MUNDUR, MUNDUR, MAJU,MAJU, MUNDUR, MAJU, KIRI, KANAN, KANAN, KIRI
2. Subtitusi
banyak sekali kegiatan ice breaking yang memanfaatkan subtitusi, diantaranya adalah menyanyi, berhitung, dan bertepuk tangan. Misalnya Subtitusi menyanyi, peserta didik harus mengganti huruf vocal dari lagu yang dinyanyikan.
Subtitusi berhitung dapat dilakukan dengan cara mengganti angka tertentu dengan kosakata yang disepakati misalnya setiap angka 3 dan kelipatannya peserta didik harus menyebutkan nama hewan dan seterusnya.
3. Quiz
Quiz yang dapat dilakukan di kelas diantaranya adalah menggunakan quiz online yang memanfaatkan aplikasi tertentu seperti quizziz. Jika dilakukan offline, Guru juga tetap dapat melakukan quiz di kelas.
4. Membuat Yel-Yel semangat belajar
Guru Pintar dapat menyiapkan yel-yel penyemangat belajar. Pastikan semua peserta didik sudah diberitahu dan menghapal yel-yel yang telah dibuat. Jika siswa terlihat jenuh atau bosan, Guru dapat meminta peserta didik untuk melakukan Yel-yel tersebut.
5. Tepuk Tangan
Ice breaking menggunakan tepuk tangan sudah sangat umum. Guru dapat membuat kreasi tepuk tangan sekreatif mungkin untuk membuat pesertan didik antusias belajar lagi. Contohnya: Tepuk Semangat, Tepuk diam, tepuk anak sholeh, dan tepuk-tepuk lainnya.