KENDAL, Lingkarjateng.id – Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menilai program link and match antara sektor industri dan pendidikan dapat meningkatkan nilai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kendal.
Hal tersebut diungkapkan, Susiwijono usai kegiatan Link and Match KEK Kendal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) , Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja di Polifurneka Kendal, Jumat, 16 Februari 2024.
“Investasi di KEK Kendal ini sekarang sudah sekitar Rp43,8 triliun, tenaga kerja sudah sekitar 44 ribu, pelaku usaha naik terus. Saat ini sudah 99 pelaku usaha industri yang ada di kawasan ini. Artinya dari sisi demand akan terus meningkat, beberapa potensi investasi akan lebih besar,” kata Susiwijono.
Susiwojino, yang juga Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, mengapresiasi kerja sama yang dilaksanakan antara sektor industri dan dunia pendidikan di Kendal, dalam hal ini Polifurneka, karena bisa memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Tadi kita lihat industri di sini langsung memanfaatkan SDM industri lulusan dari politeknik di sini, bahkan ini sedang proses rekrutmen,” sambungnya.
Dalam kunjungan kerjanya, Susiwijono juga melihat seluruh pelaku usaha tidak hanya menyerap tenaga kerja saja melainkan juga memberikan beasiswa kepada para mahasiswa Polifurneka.
“Saya kira ini kerja sama yang sangat bagus. Kalau dari sisi kami terutama dari konteks perekonomian nasional, kita ke depan sampai tahun 2045 akan sangat mengandalkan industri manufaktur atau industri pengolahan. Dan kunci utamanya adalah SDM industri,” bebernya.
Sementara itu Bupati Kendal melalui Asisten Administrasi Umum Setda Kendal Agus Dwi Lestari menyampaikan bahwa program link and match merupakan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Kendal, KEK Kendal, dan perusahaan mitra yang telah dilaksanakan sejak tahun 2020.
“Program link and match bertujuan untuk menyinergikan industri dengan dunia pendidikan, sehingga lulusan SMK di Kendal dapat memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” terang Agus.
Dari program link and match tersebut Pemerintah Kabupaten Kendal telah menandatangani perjanjian kerja sama dan rekrutmen bersama pelaku usaha di KEK Kendal untuk penyerapan 8.800 tenaga kerja.
“Dengan tujuan mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja asal Kendal, meningkatkan kepedulian dunia industri pada kualitas pendidikan melalui kontribusi beasiswa, dan meningkatkan kerja sama bidang pendidikan khususnya SMK,” jelasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)


































