SEMARANG, Lingkarjateng.id – Hujan yang mengguyur selama dua hari terakhir telah membuat seluruh lahan hutan Gunung Merbabu yang terbakar sejak Jumat, 27 Oktober 2023 padam.
Hal itu dikatakan Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), Nurpana Sulaksono.
“Semuanya sudah padam, jadi semua titik api yang sejak Jumat pagi membakar lahan hutan di Gunung Merbabu sudah padam. Memang karena hujan yang mengguyur selama dua hari kemarin membuat api di Gunung Merbabu itu padam,” katanya kepada Lingkar, saat dikonfirmasi, Selasa, 31 Oktober 2023.
Nurpana juga menyampaikan, saat ini pihak TNGMb masih mendirikan posko internal untuk memantau kondisi dan perkembangan Gunung Merbabu pasca kebakaran.
“Tetap ya, kami masih mendirikan posko, tetapi ini posko internal dari TNGMb,” paparnya.
Pasca terjadinya kebakaran lahan hutan di Gunung Merbabu itu, pihak TNGMb juga akan melakukan patroli rutin.
“Patroli rutin tetap kami lakukan baik dari tim kami di TNGMb, masyarakat sekitar Gunung Merbabu, lalu ada mitra Polisi Hutan (Polhut), dan juga para komunitas serta relawan peduli api. Dan patroli ini akan kami lakukan sampai nanti benar-benar musim hujan tiba,” sebut Nurpana.
Pihaknya pun menyebut total lahan yang terbakar di lahan hutan Gunung Merbabu itu masih sama dengan luasan total pada Senin kemarin, 30 Oktober 2023.
“Untuk totalan jumlah luas lahan hutan yang terbakar masih sama dengan kemarin, yakni 848,5 hektare (Ha). Ini seluruh luasan hutan yang terbakar sampai akhirnya diguyur hujan, dan membuat api itu padam,” imbuhnya.
Untuk detail luasan lahan hutan yang terbakar, Kabupaten Semarang mengalami dampak terbanyak dari kebakaran tersebut.
“Total luasan yang terbakar di Gunung Merbabu ini ada 848,5 Ha, lalu yang paling terdampak ada di wilayah Kabupaten Semarang, yakni 489,8 Ha. Kemudian, untuk Kabupaten Boyolali ada 191,7 hektare (Ha) dan Kabupaten Magelang ada total 167 Ha. Dan luas tersebut merupakan perkiraan indikatif (sementara) berdasarkan lokasi hotspot dan laporan personil di lapangan,” tandasnya.
Sebelumnya, lahan hutan di Gunung Merbabu terbakar hebat hingga ke Puncak Syarif.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar (Poldam) Kabupaten Semarang, Anang Sukoco bahwa, ada dua lokasi awal mula terjadinya kebakaran yang ada di lereng Gunung Merbabu itu.
“Yakni ada di titik koordinat 0439538, 9180542/1438.4 MDPL atau dekat dengan Dusun Sokowolu, Desa Tajuk atau di SPTN Wilayah I Resort Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang,” paparnya.
Sedangkan titik kedua ada di koordinat 0439789, 9180351/1446 MDPL atau didekat dengan Dusun Gedong, Desa Tajuk atau berada di SPTN Wilayah I Resort Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dan kebarakan itu meluas hingga ke Puncak Syarif di Gunung Merbabu.
Tidak hanya itu, intuk vegetasi yang terdampak dari kejadian kebakaran hutan di Gunung Merbabu itu cukup banyak meliputi pohon pinus, puspa, lalu pohon salam, pohon akasia.
Dan pada ketinggian 2.000 MDPL ada vegetasi yang terdampak dari kebakaran itu diantaranya adalah sabana, lalu bunga edelweiss, cantigi, dan ada semak belukar. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)































