BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora, Arief Rohman, memastikan tidak akan melakukan pemotongan terhadap gaji dan tambahan penghasilan pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tahun anggaran 2026 meski transfer ke daerah (TKD) dipangkas sebesar Rp370 miliar.
“Kita dan DPRD sepakat bahwa gaji dan TPP ASN tidak ada potongan,” katanya saat memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim dari program Gerakan Subuh Sejahtera (Gastra) di Pendopo Kabupaten Blora, Kamis, 18 Desember 2025.
Oleh karena itu, Arief meminta kepada ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora untuk menggalakkan kembali program Gastra yang digencarkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Blora.
“Makanya kita minta keikhlasan untuk bapak ibu ASN yang ada di kabupaten Blora, untuk ikut berpartisipasi baik program Baznas maupun Gastra,” ujarnya.
Arief juga mengungkapkan rencana evaluasi program Gastra pada Januari 2026. Ia berharap hasil yang diperoleh dari program yang digagas oleh Baznas Blora itu bisa lebih optimal.
Meski saat ini lebih dari 12 ribu ASN di Kabupaten Blora terlibat dalam Gastra, namun Arief menilai jumlah dana yang terkumpul masih bisa ditingkatkan.
“Mulai Januari nanti kita evaluasi lagi. Kalau bisa nilainya ditambah lagi. Kita ada lebih dari 11 ribu ASN ya. Kalah sehari Rp2 ribu mestinya dapatnya lebih,” katanya.
Arief juga menekankan bahwa program Gastra tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga untuk meningkatkan semangat anak-anak yatim piatu agar terus bersekolah.
Ia berjanji anak yatim yang berprestasi akan mendapat beasiswa, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Blora.
“Keinginan kita meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Blora. Semakin maju SDM-nya, insyaallah Blora akan maju,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Blora, Sutaat, mengungkapkan bahwa dana yang berhasil dihimpun oleh Baznas Blora selama tahun 2025 mencapai Rp13,8 miliar.
Untuk tahun 2026, pihaknya menargetkan pengumpulan dana sebesar Rp14 miliar, dengan sumber dana yang tidak hanya berasal dari ASN, tetapi juga dari BUMN, Bank Jateng, Bank Blora Artha BKK, dan PDAM.
“Pengumpulan Rp13,8 Miliar, tahun depan target Rp14 miliar. Itu juga bersumber selain ASN, baik BUMN, Bank Jateng, Bank Blora Artha BKK, PDAM, masuk di kita,” ujar Sutaat.
Sutaat menjelaskan bahwa program Gastra pada tahun 2025 telah memberikan santunan sebesar Rp173 juta untuk 1.000 anak yatim. Setiap anak yatim menerima santunan sebesar Rp300 ribu.
Namun, anggaran tersebut dinilai masih kurang dari yang dibutuhkan, mengingat jumlah anak yatim yang lebih besar di Kabupaten Blora.
“Selama 2 bulan berjalan itu kurang lebih Rp173 juta. Itu untuk 1.000 anak yatim, per anak yatim Rp300 ribu, jadi kita butuh Rp300 juta,” jelas Sutaat.
Di sisi lain, Sutaat juga menyampaikan bahwa hanya sepertiga dari anak yatim yang dapat menerima manfaat dari program Gastra, dengan jumlah anak yatim usia SD di Blora mencapai 2.207 siswa.
“Belum lagi SMP. Jadi ini hanya sepertiga, insyaallah giliran, karena hampir Rp 640 juta,” katanya.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Rosyid































