BLORA, Lingkarjateng.id – Ratusan warga Desa/Kecamatan Jiken, Blora melakukan demo di depan PT Pentawira Jiken, terkait transparansi rekrutmen tenaga kerja hingga dampak operasional yang mengakibatkan tanah longsor di lahan pertanian, Jumat, 14 November 2025.
Pada aksi itu, warga mendesak pihak Pentawira untuk melakukan dialog langsung kepada masyarakat. Dialog itu menyusul permohonan dialog yang diduga hanya berhenti di staf hubungan masyarakat (Humas) PT tersebut.
“Kami (warga Kedungserut) berharap bisa bertemu langsung dengan pihak PT Pentawira,” ujar Luluk, satu-satunya orator wanita di aksi tersebut.
Dalam orasi itu, ia mengaku operasional pabrik tersebut telah mengganggu aktivitas masyarakat sekitar hingga terjadi longsor di lahan pertanian warga.
“Kita terdampak sekali, dari mata perih, debu, bising hingga tanah longsor,” katanya.
Dalam orasinya, ia mengaku sempat beberapa kali menghubungi pihak PT Pentawira melalui humas. Namun dari beberapa upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil.
“Mungkin bapak Alim (Pemilik PT Pentawira) tidak mengetahui kalau kita mengeluh. Karena aspirasi kita tertahan di humas, dan pihak desa mengetahuinya tidak ada keluhan,” katanya.
Namun pada aksi itu, warga tidak ditemui oleh pemilik perusahaan melainkan diwakili salah satu menager bernama Alwi.
Menemui aksi demo, Alwi meminta waktu 10 menit untuk menghubungi pemilik PT tersebut.
“Kasih aku 10 menit untuk memberikan tanggal dan waktunya. Ini saya berusaha menghubungi pak alim. Saya telfon belum diangkat, 10 menit lagi saya kabari,” terangnya menemui warga desa.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Sekar S


































