BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Luluk Kusuma Agung Ariadi, mengungkapkan Sekolah Rakyat di Blora siap beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.
“Tahun ini sudah ada pembelajaran untuk jenjang SMA dua rombel (rombongan belajar),” ujarnya, Jumat, 30 Mei 2025.
Luluk menjelaskan seluruh data rekrutmen siswa ada di Kementerian Sosial. Data tersebut akan dibuatkan surat keputusan bupati untuk penetapan calon siswa.
Persiapan Sekolah Rakyat tahap 1 ini, Dinsos P3A Blora hanya melakukan kordinasi kepada instansi terkait untuk tahap rekrutmen guru hingga pengurus asrama di Sekolah Rakyat.
“Kalau jenjang SMA kan yang membidangi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Lalu untuk pengurusan asrama, kemudian walinya, pendidikan karakternya kita akan kordinasi dengan Kemenag (Kementrian Agama),” terang Luluk.
Pemkab Blora saat ini juga mempersiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat tahap II yang dijadwalkan dilaksanakan pada tahun 2026 diperuntukkan untuk jenjang SMP. Kebutuhan lahan untuk pembangunan tahap II diperkirakan mencapai 7 hektare.
Sementara itu, lahan di lokasi tahap I hanya tersedia sekitar 5 hektare, sehingga tidak mencukupi untuk pengembangan lebih lanjut.
“Karena lahan yang tersedia di kompleks eks SD Negeri 4 Balun tidak mencukupi, maka tahap II dicarikan lokasi lain. Kami sedang menyiapkan lokasi alternatif untuk mendukung kelanjutan proyek ini,” ujarnya.
Salah satu lahan yang diajukan berada di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu yang berdekatan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cepu dan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Cepu.
Ia menambahkan wilayah lain seperti Kecamatan Jepon dan Kunduran juga sempat dipertimbangkan, namun ketersediaan lahan di dua lokasi tersebut hanya sekitar 5 hektare, sehingga belum memenuhi syarat.
“Kami melihat wilayah Cepu sebagai lokasi yang paling sesuai dengan kebutuhan lahan saat ini,” ujarnya.
Jurnalis: Eko Wicaksono/Antara
Editor: Ulfa

































