BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Blora kini memiliki data base atau pangkalan data terintegrasi untuk tata kelola data yang lebih baik.
Kepala Diskominfo Blora, Pratikto Nugroho, menyebutkan kendala dan permasalahan yang dihadapi saat ini adalah ketiadaan sistem yang mampu menyediakan data terintegrasi, akurat, mudah diakses, dan terstandarisasi.
“Data box merupakan replikasi website dari Data GO Kota Magelang, yang mengatur terkait manajemen data berbasis website,” jelas Pratikto.
Data box, kata Pratikno, merupakan upaya Pemkab Blora untuk meningkatkan kualitas manajemen data melalui pembentukan database (pangkalan data) terstruktur. Dengan begitu pemerintah dapat menyajikan data dan statistik yang berkualitas tinggi, ter-update dan representatif.
“Sementara ini baru 70 persen data yang masuk ke Data Box. Masih dalam proses input,” tuturnya.
Dia berharap semua kebutuhan data yang ada di Kabupaten Blora dapat masuk di data box. Terutama data sektoral yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan kecamatan, termasuk dari Badan Pusat Statistik, hingga data yang lainya.
“Kominfo sebagai wali data yang bertugas menghimpun, mengelola dan menyediakan informasi. Sumber dan penginput data dari BPS, OPD, Kecamatan, dinas atau Instansi vertikal dan yang lainya,” jelasnya.
“Sehingga data box dikelola bidang statistik dan persandian. Namun tanpa anggaran,” sambungnya.
Dia menyebut bahwa data box berbeda dengan Command Center yang diluncurkan pada 2022. Comand Center bersifat internal untuk pengambilan kebijakan pimpinan, tetapi untuk data box terbuka untuk publik.
“Dasboard Command Center itu replikasi dari E-Office (Kabupaten) Sumedang, dan dikelola bidang teknologi informasi,” ujarnya.
Sebagai informasi, Comand Center diresmikan pada Februari 2022 dengan anggaran Rp1.685.000.000,00 yang berasal dari APBD.
Anggaran tersebut diampu oleh dua OPD, yaitu Bagian Umum Setda Blora sebesar Rp385.000.000,00. Dan Bidang Teknologi Informasi Dinkominfo Blora Rp1.300.000.000,00.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Ulfa