KUDUS, Lingkarjateng.id – Sudah pernah dengar produk anyaman Pandan Tergo? Buah tangan asli dari Kabupaten Kudus ini patut jadi hadiah dan oleh-oleh saat berkunjung ke Kota Kretek, lho.
Satu-satunya sentra anyaman pandan di Kabupaten Kudus hanya ada di Desa Tergo, Kecamatan Dawe.
Anyaman pandan memang merupakan produk unggulan di Desa Tergo yang menjadi potensi wisata dan ekonomi. Bahkan, hampir setiap rumah di desa tersebut bisa membuat anyaman pandan Tergo.
Salah satu produk anyaman pandan Tergo yang populer yakni milik kelompok usaha Cak Peter. Karya-karyanya tidak hanya didistribusikan ke daerah-daerah di Indonesia, tetapi juga menembus pasar internasional, seperti Palestina, Jerman hingga Belanda.
“Kami tahun lalu sudah ekspor ke Belanda bekerjasama dengan perusahaan mebel. Bahkan, permintaan ekspornya dulu sampai 400 lembar tikar anyaman pandan Tergo berukuran 1,2 meter x 5 meter,” jelas Ketua Kelompok Usaha Cak Peter, Aris Sutopo.
Poduk anyaman pandan buatan dari Desa Tergo memang terkenal akan kualitasnya yang lebih halus, lentur, dan kencang.
Aris menyebut, kualitas produk anyaman pandan Tergo ini bisa tetap terjaga lantaran proses pembuatannya yang masih dilakukan secara tradisional turun temurun. Mulai dari proses pengambilan daun pandan dari Desa Tergo sendiri, penjemuran, perebusan, pembersihan hingga penganyaman.
“Satu lebar anyaman pandan Tergo mungkin prosesnya bisa sampai lima hari,” katanya.
Dirinya menyebutkan, produk anyaman pandan Tergo bervariasi. Selain tikar, ada pula tas, sepatu, topi, sandal, peci, kotak tisu dan lain-lain. Harganya pu bervariasi mulai Rp35 ribu – Rp400 ribu.
“Kalau wisatawan ingin cari produk anyaman pandan Tergo yang asli bisa beli online di Shopee atau Facebook di Toko Cak Peter. Bisa juga datang langsung ke Desa Tergo sekaligus lihat edukasi proses pembuatannya,” tuturnya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus Syarifa
Editor: Ulfa Puspa