KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengapresiasi pendampingan dan bantuan penanaman jagung yang dilakukan Polres Semarang dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Hal itu disampaikan Ngesti saat menghadiri panen raya kuartal II tanaman jagung bersama jajaran Polres Semarang di area perkebunan PTPN IX Ngobo, Desa Wringinputih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, pada Minggu, 8 Juni 2025.
“Pendampingan dan bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat, karenanya warga jadi tahu bagaimana menanam jagung yang berkualitas dan menghasilkan jumlah produksi panen yang besar. Sehingga, selain program ketahanan pangan ini bisa dijalankan, dengan hasil produksi yang berlimpah tentu juga akan mensejahterakan masyarakat,” kata Ngesti.
Ngesti mengungkapkan bahwa Kabupaten Semarang saat ini memiliki 12.000 hektare lahan jagung dengan total produksi mencapai 69.000 ton. Angka ini jauh melampaui kebutuhan jagung lokal yang hanya 22.000 ton, sehingga terdapat surplus sekitar 44.000 ton.
Ngesti juga mengapresiasi langkah Polres Semarang yang turut menyiapkan benih unggul Serasi 38 untuk disebarkan ke berbagai wilayah pertanian.
“Kami harapkan program tersebut bisa sukses dijalankan di Kabupaten Semarang, karena ini akan semakin mendukung terwujudnya ketahanan pangan baik di wilayah Kabupaten Semarang dan Indonesia,” ujarnya.
Panen raya kali ini dilakukan di lahan seluas 5,5 hektare dari total tanam 6 hektare di Dusun Ngobo. Total produksi mencapai 18 ton jagung, dengan rata-rata panen 3,3 ton per hektare. Jagung yang dipanen terdiri atas tiga varietas yaitu twin, maxisi, dan bhayangkara.
Sementara itu, Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, mengatakan bahwa selain menjaga harkamtibmas, Polri hadir juga sebagai penggerak ketahanan pangan sesuai dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.
“Oleh karena itu Polri sebagai penggerak juga melakukan penanaman tanaman jagung di sini. Maka dari itu, kami ucapkan terima kasih kepada PTPN, Pemkab Semarang, dan seluruh pihak yang telah membantu baik dalam giat penanaman hingga panen raya ini,” katanya.
Ia berharap ke depan ada sinergitas yang lebih intens antarsteakholder di wilayah Kabupaten Semarang untuk bisa mewujudkan ketahanan pangan yang berdikari.
“Karena hal ini sesuai juga dengan visi misi baik dari Pemkab Semarang dan Bapak Bupati Semarang kita untuk mewujudkan ‘Kabupaten Semarang Berdikari dan Sejahtera’ sesuai tagline Pemkab Semarang,” pungkasnya.
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Rosyid