PATI, Lingkarjateng.id – Potensi banjir masih mengintai Kabupaten Pati seiring mundurnya musim kemarau di 2025 ini. Hujan yang masih mengguyur pada Mei ini masih dapat mengakibatkan sejumlah wilayah di Pati mengalami banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menyampaikan bahwa potensi banjir masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah seperti Angkatan Lor, Kecamatan Tambakromo dan Ketitangwetan, Kecamatan Batangan. Pasalnya, musim hujan yang seharusnya tidak turun lagi di bulan Mei seringkali mengakibatkan tanggul Sungai Godo dan Sungai Widodaren jebol.
“Tetapi yang terjadi saat ini sampai dengan Mei Minggu ke 3 ini ternyata curah hujan kembali tinggi. Sehingga kemarin beberapa tempat di Ketitangwetan, Angkatan lor, Angkatan kidul sampai paras itu juga ada tanggul jebol. Artinya apa, intensitas hujan masih tinggi,” ungkapnya, Selasa, 27 Mei 2025.
Menurutnya, hujan masih mengguyur wilayah Pati hingga bulan Juli 2025 nanti dan musim kemarau baru datang di bulan Agustusnya. Keterlambatan musim kemarau pada tahun ini, diakibatkan fenomena iklim global, seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD).
“Ya harusnya kita di Bulan Mei sudah masuk musim kemarau. Bulan 6, 7, 8 dan 9 kita sudah kemarau. Tetapi karena pengaruh dari Lamina atau Siklon apa yang ada diatas, sehingga kemarau ini kelihatannya kemarau basah,” jelas dia.
Selain datangnya telat, musim kemarau pada tahun ini diprediksi hanya berlangsung pendek tidak seperti tahun-tahun biasanya. Yang biasanya bisa sampai 6 bulan, di tahun ini musim kemarau diprediksi hanya berlangsung 2 bulan.
“Bisa jadi musim kemaraunya mundur. Barangkali di Juli, Juni kita baru masuk pancaroba, kemudian nanti Agustus, September baru kemarau. Sebentar saja, nanti Oktober, November kita kembali masuk ke musim penghujan,” tandasnya.
Jurnalis: Setyo Nugroho
Editor: Sekar S