PEKALONGAN, Lingkarjateng.id — Konsep “Nabung Sampah Jadi Cuan” kini bukan sekadar slogan. Bank Sampah Induk (BSI) Kota Pekalongan membuktikan bahwa sampah yang terkelola dengan baik dapat memberikan nilai ekonomi yang nyata bagi masyarakat.
Dengan sistem layaknya bank konvensional, warga Kota Pekalongan dapat menyetorkan sampah anorganik dari rumah tangga yang sudah terpilah, seperti plastik, kertas, dan logam. Kemudian hasilnya dicatat sebagai tabungan dalam bentuk saldo rupiah.
Direktur Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, Abdul Mukti, mengungkapkan pihaknya siap melayani nasabah Bank Sampah yang ingin menabung atau menjual sampah anorganik. Bahkan siap untuk jemput bola mengambil sampah di rumah warga.
“Bank sampah tentunya menjadi solusi di tengah permasalahan sulitnya tempat membuang sampah. Masyarakat harus mulai sadar untuk mengelola dan memilah sampahnya kemudian menghubungi bank sampah, terangnya saat ditemui di Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, Kamis, 10 April 2025.
TPA Degayu Overload, Pemkot Pekalongan Ajak Warga Manfaatkan Bank Sampah
Ada rupa ada harga, Bank Sampah Induk Kota Pekalongan menetapkan harga untuk masing-masing jenis sampah anorganik mulai dari plastik, kertas, atom, besi, alumunium, botol, kaleng, sandal.
“Sampah yang bank sampah ambil ke rumah warga minimal 50 kilogram, lebih dari itu lebih baik lagi. Kapan lagi pilah sampah bisa cuan, dan itu bisa jadi salah satu upaya kepedulian kita terhadap lingkungan,” terangnya.
Masyarakat Kota Pekalongan bisa melihat daftar harga sampah anorganik dalam satuan kilogram berikut ini.
1. Plastik PHD: Rp300
2. Plastik PP: Rp600
3. Plastik PE: Rp1.000
4. Kertas Kardus: Rp1.700
5. Kertas Duplek: Rp600
6. Kertas Buku: Rp1.500
7. Kertas Koran: Rp2.000
8. Atom Campur: Rp1.700
9. Atom Kerasan: Rp500
10. Atom VCD: Rp3.000
11. Atom PVC: Rp500
12. Besi: Rp4.000
13. Alumunium: Rp9.000
14. Auning: Rp10.000
15. Tembaga: Rp50.000
16. Kaleng: Rp1.700
17. Karung BS: Rp800
18. Botol Kecap: Rp300
19. Botol ABC: Rp50
20. Botol Anggur: Rp300
21. Sandal: Rp400
22. Sepatu: Rp400
23. AKI: Rp10.000
Saat ini Bank Sampah Induk Kota Pekalongan sudah memiliki 200 nasabah dan menerima rata-rata 9—10 ton sampah per bulan. Gerakan nabung sampah jadi cuan juga menjadi upaya untuk mengajak masyarakat Kota Pekalongan lebih peduli lingkungan. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)