JAKARTA, Lingkarjateng.id – Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menegaskan dukungannya kepada Bupati Pati, Sudewo, dalam memberantas praktik-praktik korupsi, termasuk dugaan suap-menyuap dalam proses rekrutmen pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Firman yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP), mengatakan bahwa Sudewo berkomitmen memberantas korupsi di lingkungan Pemkab Pati. Oleh karena itu, semua oknum yang melakukan praktik-praktik suap-menyuap dan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) akan ditertibkan dan dibersihkan.
Tidak hanya di RSUD saja, melainkan semua elemen, baik di tingkat perangkat desa, pegawai honorer, PPPK, dan lelang penempatan jabatan.
“Penertiban rekrutmen pegawai dengan pola bayar harus dihentikan dan diberantas dan tidak hanya sampai di RSUD saja, tetapi harus semua elemen sampai dengan tingkat rekrutmen perades, honorer, PPPK, dan lelang penempatan jabatan harus bersih dari suap,” tegasnya seperti disampaikan kepada Lingkar dalam pesan tertulis pada Sabtu, 12 April 2025.
Menurutnya, hal itu sesuai komitmen Partai Golkar bersama Bupati Pati Sudewo dan Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra. Salah satu pernyataan Firman Soebagyo kala itu dari Partai Golkar adalah jika Sudewo terpilih dan menang Pilkada Pati, maka ia harus menghilangkan praktik-praktik korupsi, di antaranya rekrutmen pegawai sampai dengan perades.
“Sudewo harus menghilangkan praktik-praktik korupsi dalam proses rekrutmen pegawai sampai dengan perangkat desa, harus bebas bayar, karena praktik bayar-membayar yang seperti ini di Kabupaten Pati sudah meresahkan masyarakat dan sudah banyak memakan korban,” ujar legislator Partai Golkar itu.
Oleh karena itu, menurutnya Golkar sebagai partai pengusung harus mendukung dan mengawasi supaya tindakan tegas Bupati Pati dalam rangka bersih-bersih pemerintahan dapat dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan di semua sektor.
“Dengan spirit dan semangat bersih-bersih ini adalah bertujuan baik agar pemerintahan berjalan lebih baik dengan SDM yang unggul, bukan SDM bayar,” imbuhnya. (Lingkar Network | Nailin RA – Lingkarjateng.id)