JEPARA, Lingkarjateng.id – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Jepara, Bupati Jepara, Witiarso Utomo meluncurkan program unggulan bernama “Kartu Sarjana Jepara” di Ruang Kerja Bupati pada Rabu sore 16 April 2025. Program ini ditujukan kepada masyarakat, khususnya mereka yang berprestasi namun berasal dari kalangan kurang mampu, yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Pada kesempatan itu, Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyampaikan bahwa pendidikan merupakan kunci kesuksesan di masa depan dan investasi yang sangat penting bagi generasi mendatang.
“Mudah-mudahan Kartu Sarjana Jepara ini menjadi tonggak pendidikan di Jepara agar lebih maju,” kata Mas Wiwit sapaan akrabnya.
Adapun konsepnya, program ini merupakan beasiswa kepada mahasiswa yang berasal dari Jepara, dengan harapan dapat menciptakan peluang bagi mereka untuk mengenyam pendidikan tinggi. Mas Wiwit pun menegaskan jika sejumlah universitas yang terlibat dalam program ini akan menyediakan kuota beasiswa masing-masing sesuai porsi universitas tersebut untuk mahasiswa Jepara.
Saat ditanya terkait jumlah mahasiswa yang menjadi sasaran program pada tahun ini, pihaknya mengaku masih dalam proses perhitungan dan mencari calon mahasiswa penerima manfaat.
“Kami menargetkan 1.000 hingga 2.000 mahasiswa Jepara yang akan memperoleh beasiswa dalam kurun waktu lima tahun kedepan,” ungkapnya.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Jepara, tetapi juga memperkuat kualitas sumber daya manusia di daerah, sehingga dapat berkontribusi positif bagi pembangunan Kabupaten Jepara ke depan.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Jepara terbuka untuk menjalin kerja sama dengan universitas lain di masa mendatang, guna memperluas jangkauan program Kartu Sarjana Jepara.
“Selain empat belas universitas yang hadir pada peluncuran ini, kami juga akan menambah lagi jumlah universitas dalam menjalin kerjasama,” pungkasnya.
Adapun keempat belas Universitas yang hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Kudus, Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas PGRI Semarang, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Universitas Al-Hikmah Jepara, Universitas Muria Kudus, Universitas Safin Pati, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, dan Universitas Negeri Tidar Magelang. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)