JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara terus mendorong percepatan pembangunan daerah melalui berbagai kompetisi berbasis keilmuan atau riset, seperti Jepara Innovation Award (JIA) yang menjadi wadah untuk menggali inovasi dari kalangan pelajar SMA sederajat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jepara, Hasannudin Hermawan, mengatakan bahwa Pemkab Jepara mendukung penuh kegiatan-kegiatan berbasis riset sehingga menghasilkan inovasi yang bertujuan untuk pembangunan daerah.
Seperti kegiatan JIA, kata Hasan, diselenggarakan atas kolaborasi dari Bappeda bersama Science and Technopark Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, serta PT Bhumi Jati Power.
“Ajang ini sebagai bukti bagaimana kita bisa memecahkan persoalan ke depan melalui riset, dan menjadi bukti juga inovasi di Kabupaten Jepara terus hidup dan tidak pernah mati,” katanya dalam acara final JIA yang diselenggarakan di Ruang Galeri Saintek Unisnu, Selasa, 18 Februari 2025.
Menurut Hasan, ajang JIA harus terselenggara secara berkelanjutan sehingga membawa manfaat yang besar ke depannya. Disamping itu, 12 karya finalis dalam ajang itu akan difasilitasi untuk didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Kegiatan ini harapannya tidak berhenti tetapi harus ada kelanjutannya, misalnya kita akan ikutkan di lomba berikutnya sampai di tingkat provinsi dan nasional,” ujarnya.
Para juara dalam ajang JIA, kata Hasan, akan diundang untuk gelar wicara di LPPL Radio Kartini FM Jepara. Hal itu sebagai upaya menularkan dan mengajak siswa yang lain di Kabupaten Jepara agar memiliki kegiatan positif dan ikut bersama menjawab persoalan bangsa ke depannya.
“Kami sudah koordinasikan dengan Diskominfo Jepara untuk gelar talkshow. Ke depannya jangan sampai hanya selesai di sini, jadi nanti ada pendampingan untuk implementasinya. Dan ke-enam inovasi yang berhasil meraih juara ini tidak hanya sebatas pada forum, harus kita implementasikan kepada masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Unisnu Jepara, Abdul Djamil, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari upaya membangun Kabupaten Jepara, dan mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang dalam menjawab tantangan masa depan bangsa melalui inovasi dan ide hebat yang berhasil dilahirkan.
“Dari 107 proposal yang dikirimkan peserta, sebanyak 40 proposal terpilih mengikuti workshop, kemudian diseleksi kembali dan terpilih 12 kelompok riset untuk mempresentasikan hasil karyanya dalam ajang final JIA,” terangnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)