KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris telah selesai mengikuti retret kepala daerah dan kembali ke Kabupaten Kudus pada Jumat sore, 28 Februari 2025. Dalam kepulangannya ke Kota Kretek ini, Sam’ani memilih melintasi Jembatan Tanggulangin untuk mematahkan mitos yang berkembang di masyarakat.
Dirinya pun tiba di Jembatan Tanggulangin sekitar pukul 17.30 WIB. Saat melintasi jembatan tersebut, Sam’ani didampingi sang istri bersama Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton serta rombongan pendukungnya. Proses jalan kaki itu pun turut dilantunkan selawat Nabi.
Selain itu, jajaran pimpinan dan kepala OPD di lingkungan Pemkab Kudus pun turut mengiringi kedatangan Sam’ani di Kota Kretek. Saat sampai di tengah Jembatan Tanggulangin, rombongan Bupati Kudus juga turut membuang dua ekor ayam putih ke Sungai Wulan.
“Kami memilih jalan kaki (melintasi Jembatan Tanggulangin) sebagai bentuk kepedulian. Kemudian kami melepas ayam sebagai bentuk sedekah, karena jaman dulu orang melepas ayam saat melintasi jembatan karena masih ada orang yang tinggal di bawahnya yang perlu dikasih (disedekahi),” terang Sam’ani.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya menjadi Bupati Kudus periode 2025-2030. Sam’ani pun mengajak seluruh pihak untuk bisa bersama-sama membangun Kudus.
“Kami bersyukur kepada Allah, kemudian atas restu orang tua, romo kiai, sesepuh dan seluruh masyarakat Kudus yang telah menghantarkan kami menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kudus. Semoga semua pihak tidak memandang siapapun, mari kita bersama-sama membangun Kudus,” ungkapnya.
Selanjutnya, Sam’ani bersama rombongan pun menuju ke Pendopo Kabupaten Kudus. Pasalnya, acara penyambutan secara resmi akan dilakukan di Pendopo Kabupaten Kudus seusai pelaksanaan shalat tarawih atau sesuai dengan pengumuman pemerintah terkait awal bulan Ramadhan.
Sebagai informasi, Bupati Kudus lainya biasanya memilih jalan lain ketika pulang ke Kudus usai dilantik. Mereka biasanya menghindar untuk melintasi Jembatan Tanggulangin.
Hal ini lantaran terdapat mitos adanya rajah Kalacakra yang ditanam oleh Sunan Kudus di jembatan tersebut. Dimana dalam mitos tersebut, jika ada pejabat yang melintasinya dipercaya jabatannya akan lengser. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarjateng.id)