Klaten – Di era saat ini, sistem birokrasi di Indonesia terus mengalami perubahan yang terencana dan terstruktur dengan baik, yang merupakan cita-cita utama dalam membangun birokrasi berbasis good governance. Perubahan ini menciptakan tekanan dan kebutuhan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang terpadu dan terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan ini, pemerintah dan perangkat desa memiliki tugas utama dalam menyediakan pelayanan publik yang optimal.
Salah satu cara untuk mengoptimalkan pengelolaan pelayanan publik adalah dengan menggunakan kuisioner penilaian pelayanan perangkat desa, yang merupakan aspek penting dalam administrasi desa dan mendukung pembangunan desa. Pelayanan administrasi adalah bentuk layanan kepada masyarakat yang menghasilkan dokumen resmi yang diperlukan.
Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip), Adi Prasetia, telah melaksanakan program kerja monodisiplin yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan administrasi terpadu di Desa Socokangsi. Program ini mendukung salah satu poin penting dalam layanan hubungan masyarakat, yaitu Evaluation Point (kegiatan evaluasi kerja), yang merupakan indikator utama dalam menilai kinerja pemerintah desa dalam melayani masyarakat. Program ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan tata kelola administrasi yang baik, khususnya dalam pelayanan masyarakat yang melibatkan interaksi antara pemerintah desa dan masyarakat untuk menciptakan good governance.
Program kerja ini dilaksanakan di Kantor Balai Desa Socokangsi pada minggu ketiga dan keempat, melibatkan konsultasi dengan perangkat desa untuk menyusun pertanyaan kuisioner menggunakan Google Form, serta membuat link dan QR code untuk kebutuhan poster kuisioner. Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) bekerja sama dengan perangkat Desa Socokangsi, termasuk Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Kasi Pemerintahan. Pada minggu kelima, tepatnya pada hari Rabu, 14 Agustus 2024, program kerja ini selesai dilaksanakan dengan pemasangan poster kuisioner di Kantor Balai Desa Socokangsi.