PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Wakil Wali Kota (Wawalkot) Pekalongan, H. Salahudin, melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan stasiun pompa di wilayah Tirto Meduri Gang 8-12, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, pada Rabu siang, 21 Agustus 2024.
Wawalkot Pekalongan Salahudin bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan meninjau secara langsung stasiun pompa yang dibangun sebagai upaya pemerintah setempat dalam menangani banjir tersebut.
Hasilnya, progres pembangunan stasiun pompa lebih cepat dari yang ditargetkan yakni yang seharusnya saat ini 7 persen, namun sudah 22 persen. Sehingga, progres pembangunannya 15 persen lebih cepat dari yang ditergetkan.
Wawalkot Salahudin berharap pembangunan bisa selesai 100 persen sebelum musim penghujan, sehingga jika anggarannya ada akan dilanjutkan dengan penataan saluran dari kampung-kampung menuju ke rumah pompa.
“Alhamdulillah pelaksanaannya termasuk cepat dalam bekerja, ini sebenernya langkah tambahan saja karena yang paling pokok memang perubahan perilaku masyarakat menjadi masyarakat yang bertakwa, salah satu ciri masyarakat yang bertakwa adalah tidak membuang sampah sembarangan,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa anggaran pembangunan stasiun pompa ini berasal dari APBD Pemerintah Kota Pekalongan sebesar Rp 937 juta. Menurutnya, pompa berkapasitas 150 liter per detik itu dapat menyedot air dari satu RW yang terdampak banjir.
“Tentu beban APBD semakin bertambah karena setelah pompa ini jadi juga membutuhkan tenaga untuk menggerakkan pompanya, nanti kita cari yang paling efisien apakah menggunakan tenaga listrik atau tenaga diesel. Sementara saat ini masih fokus di pembangunannya yang direncanakan selama 150 hari sampai Desember 2024 mendatang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)