PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Kelurahan Krapyak di Kecamatan Pekalongan Utara berhasil melaju ke lomba kelurahan tingkat provinsi Jawa Tengah. Pada Rabu, 19 Juni 2024, tim penilai provinsi melakukan verifikasi lapangan dengan memperhatikan tiga aspek utama yaitu pemberdayaan masyarakat, pemerintahan, dan pelayanan masyarakat.
Kedatangan tim verifikasi disambut hangat oleh Wakil Walikota Pekalongan, Salahudin, bersama Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, Lurah Krapyak, Banar Budi Raharjo, Ketua I TP PKK Kota Pekalongan Istiqomah, serta jajaran lainnya.
Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, mengatakan bahwa keberhasilan di tingkat provinsi merupakan hasil kerja sama solid antara pemerintah kota, kecamatan, kelurahan, dan lembaga kemasyarakatan kelurahan (LKK) seperti PKK, karang taruna, LPM, dan BKM.
“Kegiatan ini menjadi pemicu positif meski wilayah Krapyak tidak terlalu menguntungkan secara geografis. Semangat kebersamaan membuat Krapyak bisa berkembang jauh lebih baik,” terangnya.
Wismo juga menyebutkan keunikan budaya multikultural di Krapyak yang mampu menghasilkan berbagai inovasi dan event seperti Lopisan dan Bubur Suro.
“Event Lopisan dan Bubur Suro yang semula berskala wilayah kini telah diadopsi menjadi event kota dan diakui oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemuda Krapyak juga tengah menginisiasi ‘Dekrason’ untuk mengembangkan wisata lokal. Kami berharap semua upaya ini membawa dampak positif bagi wilayah dan kota kami,” paparnya.
Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas keberhasilan Krapyak maju ke tingkat provinsi.
“Prestasi ini merupakan bukti sinergi yang baik antara masyarakat dan pemerintah. Saya berharap kesempatan ini bisa mendorong upaya pemerintah Kota Pekalongan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Krapyak,” ungkapnya.
Salahudin juga mengenang tantangan yang dihadapi warga Krapyak tiga tahun lalu saat banjir rob melanda setiap hari. Berkat pengorbanan warga yang memindahkan sumber pendapatan dari kapal ikan di Sungai Loji, kini kondisi membaik.
“Budaya saling memberi seperti Lopisan dan Bubur Suro juga membawa keberkahan sehingga Krapyak bisa mewakili Kota Pekalongan di tingkat provinsi, dan mudah-mudahan bisa melangkah ke tingkat nasional,” pungkasnya. (Lingkar Network – Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)