KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kendal, Pandu Rapriat Ronggojati mendorong para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) merangkul dan melibatkan para kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang dinilai memiliki kemampuan untuk direkrut sebagai PPL Swadaya.
Pasalnya keberadaan PPL di Kabupaten Kendal terus berkurang, sehingga dukungan dalam menangani masalah pertanian sangat dibutuhkan.
“Jadi kita libatkan mereka untuk sama-sama memberikan penyuluhan terkait dengan masalah pertanian,” ujarnya saat memberikan arahan kepada Gapoktan di Desa Pamriyan, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Kamis, 2 November 2023.
Selain itu, Pandu juga mengungkapkan bahwa keberadaan petani di Kabupaten Kendal juga semakin menurun dan perlu mendapatkan perhatian serius. Utamnya menumbuhkan minat tani kepada generasi muda di Kabupaten Kendal.
“Jadi harus kita rubah mindset kita, bahwa bertani itu tidak identik dengan lumpur yang kotor. Saya selalu arahkan bahwa bagaimana petani milenial melihat bahwa tani ini kalau dikerjakan secara serius, Inyaallah kedepannya bisa menjadi profesi yang membanggakan,” tegas Pandu.
Kepala Dispertan Kendal itu meminta para petugas PPL, Poktan maupun Gapoktan untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat luas terutama generasi muda untuk menjadi petani mandiri.
“Untuk memenuhi kebutuhan hidup itu tidak selalu bergantung pada industri. Ini berdasarkan data BPS bahwa minat generasi muda yang terjun ke dunia pertanian semakin menurun. Bagaimana kemudian dunia pertanian itu akan berkembang manakala ada generasi yang terputus tidak berminat sama sekali di dunia pertanian,” bebernya.
Seiring perkembangan zaman, kata dia, pola pikir para generasi muda harus diubah agar mau bertani modern demi keberlangsungan sektor pertanian yang masih menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat di Kabupaten Kendal.
“Banyak sekali sarana prasarana pertanian, alat pertanian yang mampu menggantikan tenaga kerja manusia yang betul-betul dapat dimanfaatkan. Dalam rangka efisiensi usaha tani, yang juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja yang juga sulit kita cari,” tandas Kepala Dispertan. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)