UNGARAN, Lingkarjateng.id – Sebanyak dua dapur umum didirikan untuk warga yang mengungsi di Balai Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang akibat terdampak dari terjadinya kebakaran di Gunung Merbabu.
Total saat ini ada dua dapur umum yang didirikan, diantaranya yakni di Balai Desa Batur dan Posko Batur Reaksi Cepat (BCR) yang masuk di wilayah Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang sejak Sabtu, 28 Oktober 2023.
Ketua Forum Koordinator Tagana Kabupaten Semarang, Eko Sudarmo mengatakan bahwa, Tagana Kabupaten Semarang berkolaborasi dengan Dinas Sosial untuk mendirikan dapur umum.
400 Hektare Lahan Hangus, Kebakaran Gunung Merbabu Meluas hingga 3 Kabupaten
Sedangkan dapur umum Dinas Sosial difokuskan untuk memenuhi logistik warga yang mengungsi yang ada di Balai Desa Batur.
“Untuk kebutuhan logistik sendiri sudah tercukupi, disamping itu antusias warga sekitar juga membantu pengadaan logistik berupa sayur mayur kepada kami, untuk diolah menjadi makanan bagi pengungsi dan relawan,” katanya pada Minggu, 29 Oktober 2023.
Dalam memberikan pemenuhan logistik, pihaknya memberikan makanan dan minuman untuk warga sebanyak 3 kali sehari. Dalam sekali makan, dapur umum menyiapkan hingga 600 bungkus nasi.
Maksimalkan Upaya Pemadaman Gunung Merbabu, 75 Personil Disiagakan
“Jadi dalam sekali makan kami membuat 600 bungkus nasi beserta sayur dan lauk pauk yang kami bagikan ke pengungsi serta relawan yang bekerja melakukan pemadaman api dari darat,” paparnya.
Terkait dengan kebutuhan logistik ke depannya, pihaknya masih menunggu perkembangan dari warga pengungsi. Apakah mereka nantinya akan bertahan jika kondisi di dusun asal mereka belum kondusif atau memaksa pulang ke rumah mereka masing-masing.
“Kami juga berharap ada bantuan logistik dari pihak lain untuk bisa membantu kami selama proses pengungsian dan pemadaman api di Gunung Merbabu ini berlangsung,” sebutnya.
Polisi Ungkap Kebakaran Gunung Merbabu Berasal dari Hutan Pinus
Untuk saat ini, tambah Eko, kebutuhan logistik yang saat ini masih sangat dibutuhkan dan minim jumlahnya adalah makanan bayi dan balita serta susu untuk anak-anak.
Hal itu juga senada dengan Camat Getasan, Slamet Widodo, yang juga menyebutkan bahwa persediaan logistik untuk warga dewasa sudah mencukupi, namun untuk logistik anak-anak masih belum maksimal.
“Kami juga terbantu dengan adanya bantuan dari warga atau pihak lain yang memberikan jajanan bagi anak-anak, tapi saat ini kebutuhan logistik yang sangat krusial dibutuhkan anak-anak yang mengungsi adalah susu dan juga makanan bayi atau balita. Kami harap bantuan segera datang, khususnya untuk susu dan makanan bagi bayi serta balita ini ke pengungsian, karena anak-anak ini sangat membutuhkan sekali,” tandasnya.(Lingkar Network | Hesty Imaniar – Koran Lingkar)