KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus telah menganggarkan sebesar Rp 4 miliar untuk melakukan renovasi terhadap delapan pasar tradisional yang ada di Kudus.
Rencana renovasi tersebut menurut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus perlu ditinjau ulang terkait kebutuhan dan urgensinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi B DPRD Kudus, Anis Hidayat ketika dimintai keterangan terkait rencana renovasi pasar tradisional.
Anis mengatakan, seharusnya renovasi pasar tradisional dilihat dari segi urgensi dan kebutuhannya yang mendesak atau tidak.
“Kalau tidak menjadi kebutuhan prioritas malah membuang-buang anggaran, jadi basisnya memang harus kebutuhan,” kata Anis pada Selasa, 8 November 2022.

Menurutnya, pasar merupakan salah satu tonggak sektor penting dalam mendukung pemulihan ekonomi daerah dan nasional. Sehingga, pihaknya akan mendukung perbaikan pasar jika memang menjadi kebutuhan prioritas yang mendesak.
“Jadi memang bukan perihal mendukung atau tidak, akan tetapi dilihat dulu basis kebutuhannya, jika ada hal yang lebih mendesak lebih baik dialihkan ke situ dulu,” ungkapnya.
Di lain sisi, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus melalui Kepala Bidang Pasar, Albertus Haris Yunanto membeberkan tujuan melakukan renovasi pasar tradisional.
Ia mengungkapkan, renovasi pasar tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan terhadap para pembeli dan penjual pasar.
Oleh karena itu, pihaknya bermaksud untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung agar aktivitas jual beli di pasar semakin meningkat, sehingga bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Dalam hal ini, renovasi pasar tradisional yang dilakukan meliputi perbaikan akses jalan, bangunan pasar hingga penambahan saluran air. Hal tersebut tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di masing-masing pasar yang berbeda-beda.
Adapun delapan pasar tradisional yang akan direnovasi di antaranya Pasar Kliwon, Pasar Baru, Pasar Wates, Pasar Mijen, Pasar Piji, Pasar Jekulo, Pasar Brayung dan Pasar Undaan Kidul. Anggaran renovasi pasar ini diperoleh dari anggaran murni APBD 2022 dan anggaran perubahan APBD 2022.
“Masing-masing pasar mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 190 juta. Tiga pasar yang sudah tergarap di antaranya Pasar Kliwon, Pasar Baru dan Pasar Wates,” bebernya.
Pihaknya pun berharap pelaksanaan revitalisasi dan renovasi pasar tradisional ini akan segera rampung sehingga aktivitas jual beli tidak terganggu karena sarana prasarana di pasar sudah lebih baik. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)