Pemkab Blora Siapkan 1.000 Hektare Lahan untuk Investor

POTRET: Sekretaris Bappeda Blora, Puji Ariyanto. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

POTRET: Sekretaris Bappeda Blora, Puji Ariyanto. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora terus berupaya melakukan upaya untuk menarik investor ke wilayahnya. Satu di antaranya, dengan melakukan pemetaan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) dan juga menyiapkan lahan seluas 1.100 hektar yang ada di 14 titik yang tersebar di 11 kecamatan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Mahbub Djunaidi melalui Sekretaris Bappeda, Puji Ariyanto pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Bappeda Blora mencatat, ke-14 kawasan itu berada di Desa Sambongrejo, Desa Gadu, Desa Pojokwatu, Kecamatan Sambong seluas 37 hektare, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu seluas 6,4 hektare, Kelurahan Cepu dan Ngelo, Kecamatan Cepu seluas 18.7 hektare, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban seluas 51 hektare, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan seluas 80,4 hektare dan Desa Randulawang, Kecamatan Jati seluas 53,3 hektare.

Kemudian Desa Tinapan, Kecamatan Todanan dengan luas tanah 26,3 hektare, Desa Sendangwates dan Gagakan, Kecamatan Kunduran seluas 90,3 hektare, Desa Adirejo, Kecamatan Tunjungan seluas 383, 7 hektare, serta Desa Nglangitan dan Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan seluas lahan 86, 2 hektare.

Selanjutnya Desa Sitirejo, Kecamatan Tunjungan dan Desa Sendangharjo Kecamatan Blora seluas 85,8 hektare, Desa Plantungan, Kecamatan Blora seluas 115,3 hektare, Kelurahan Tempelmahbang, Kecamatan Jepon seluas 77 hektare dan Desa Nglarohgunung Kecamatan Jepon seluas 9 hektare.

Selain telah menyiapkan lokasi KPI, Pemkab Blora juga mulai membuat masterplan kawasan industri untuk menarik minat investor. Dalam masterplan yang ditunjukkan, terdapat bangunan- bangunan gudang dan tempat industri lainnya yang berdiri dalam satu kawasan.

Dengan upaya itu, pihaknya pun berharap calon investor dapat tertarik menanamkan modalnya, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Blora. Selain itu, KPI yang disiapkan Pemkab Blora ini tidak untuk industri tertentu, tetapi investor dipersilahkan memilih sendiri.

“KPI yang disiapkan Pemkab Blora ini tidak untuk industri tertentu, tetapi investor dipersilahkan memilih sendiri,” ungkapnya.

Ia pun menyebut, bahwa selama ini, kurang tertariknya investor masuk di Kabupaten Blora, salah satunya dikarenakan terkendala akses dan harga tanah.

“Kita yang jelas kalah posisi dan harga tanah,” terangnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)

Exit mobile version