Dihantam Pandemi, Seniman Blora Beralih Jadi Pengrajin Barongan

dihantam pandemi seniman blora beralih jadi pengrajin barongan

BERKARYA: Taufik, pengurus kelompok barongan bersama teman-temannya saat membuat kerajinan barongan. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Pandemi Covid-19 menjadi pukulan keras bagi para pekerja seni di Kabupaten Blora. Seperti yang dialami group seni barong Taruna Adi Joyo yang beralamat di desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon. Setelah mengalami sepi pementasan, kemudian seniman Blora itu beralih menjadi pengrajin barongan.

Taufik, pengurus kelompok barongan tersebut mengatakan, ia bersama teman-temannya mengeluhkan kondisi tidak ada pentas karena pandemi Covid-19.

“Sejak tahun lalu kami sudah terdampak. Temen-temen mengeluh karena sepi gak ada pentas dan saat pandemi banyak job yang dibatalkan karena tidak mendapatkan izin keramaian dari aparat pemberi izin,” ucapnya, Jumat (21/01).

Mengenal Andre Hermawan, Seniman yang Gunakan Air Kopi untuk Melukis

Lebih lanjut dirinya menceritakan, sebelum pandemi Covid-19 menerjang pada Maret 2020, rata-rata dirinya bersama temanya bisa pentas sekitar 10 hingga 15 kali selama satu bulan. Namun dengan adanya Covid-19, job menurun drastis dan bahkan sama sekali tidak bisa pentas.

“Sebelumnya pentas satu bulan bisa 10 hingga 15 kali tiap bulan. Setelah pandemi job menurun, bahkan sama sekali tidak bisa pentas ini,” ungkapnya.

Pada akhirnya Taufik yang biasa tampil di atas panggung, kini bersama teman-temannya satu group beralih membuat kerajinan barongan berbahan kayu yang ada di sekitar desanya.

Seniman Pati Sepi Job di Kandang Sendiri, Berharap Izin Pentas Segera Turun

“Suka tidak suka akhirnya saya bersama teman-teman satu grup terjun ke dunia kerajinan membuat barongan dan topeng. Hasilnya untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari,” terangnya.

Taufik berharap, pemerintah bisa ikut membantu dirinya bersama teman-temannya untuk menunjang dan mempromosikan kerajinan yang ia buat, agar ke depan bisa semakin maju dan berkembang, serta hasil kerajinan yang ia buat laris di pasaran. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)

Exit mobile version