SEMARANG, Lingkar.news – Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen, mengajak para wartawan, khususnya yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, untuk memperkuat kolaborasi dalam pembangunan daerah.
Menurutnya, pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi membutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk insan pers.
“Kita harus melibatkan seluruh elemen di Jawa Tengah, termasuk yang paling utama adalah wartawan. Pembangunan tidak mungkin dilakukan hanya oleh pimpinan atau Forkopimda,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yasin dalam acara pelantikan pengurus PWI Jawa Tengah Periode 2025-2030 di Wisma Perdamaian Semarang, Selasa, 2 Desember 2025.
Gus Yasin menegaskan bahwa sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PWI menjadi kunci dalam memperkuat informasi pembangunan.
Melalui pemberitaan, kata dia, PWI turut memberikan edukasi, menyampaikan pandangan, serta menyuarakan kritik konstruktif yang dapat dipertanggungjawabkan.
“PWI berperan besar dalam menyuarakan saran-saran kepada Pemprov Jateng dan pemerintah di 35 kabupaten/kota. Ini sifatnya membangun. Kami selalu membuka ruang diskusi dengan wartawan dan media massa, karena kritik yang disampaikan bersifat untuk memperbaiki,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin juga mengingatkan pentingnya mengampanyekan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, terutama mengenai kode etik jurnalistik. Di era digitalisasi, katanya, integritas dan transparansi menjadi kunci yang harus dijaga oleh setiap wartawan.
Sementara itu, Ketua PWI Jateng yang baru dilantik, Setiawan Hendra Kelana, menegaskan bahwa kode etik jurnalistik harus tetap menjadi pedoman utama dalam setiap produksi berita.
Ia mengajak seluruh anggota dan pengurus PWI Jateng untuk semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi, termasuk pesatnya inovasi kecerdasan buatan (AI).
“Wartawan harus mampu beradaptasi dengan era digital, terutama menghadapi gempuran teknologi AI. Tapi apa pun tantangannya, kode etik tetap harus dijaga,” kata Setiawan.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Rosyid






























