KUDUS, Lingkarjateng.id – Maling terekam kamera pengawas mencuri di toko kelontong Pasar Brayung, Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus pada Minggu, 31 Agustus 2025 sekira pukul 13.00 WIB.
Pemilik toko, Warsito, mengaku baru mengetahui tokonya dibobol maling pada Senin, 1 September 2025 pagi sekira pukul 05.30 WIB.
Saat itu dirinya membuka toko namun mendapati tokonya sudah berantakan dan barang-barang dagangannya hilang.
“Kemarin saat saya buka warung masih ada gemboknya, jadi saya tidak sadar kalau sudah kemalingan. Ternyata setelah masuk itu dagangan sudah habis semua,” katanya, Selasa, 2 September 2025.
Warsito menyampaikan sudah melaporkan kejadian tersebut ke coordinator Pasr Bayung. Dia juga sudah mengecek rekaman kamera pengawas di pasar untuk mengecek pembobolan toko miliknya.
“Setelah lihat CCTV, pelakunya terlihat jelas dan mudah dikenali,” ujarnya.
Adapun barang-barang dagangan yang dibawa kabur maling, diantaranya kecap, tepung terigu, bumbu dapur, tepung gandum, minyak goreng, gula merah, sambal instan dan santan.
“Setelah kami catat semua, keseluruhan yang hilang totalnya Rp4 juta,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pasar Brayung, Jamasri Abu, mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti laporan kemalingan tersebut dengan mengecek kamera pengawas.
Berdasarkan rekaman CCTV, ia menyebut ada dua pelaku yang diduga mencuri di toko kelontong milik Warsito.
“Malingnya sudah kelihatan semua wajah dan fisiknya jelas terekam di CCTV, ada dua orang, laki-laki dan perempuan,” katanya.
Rekaman CCTV tersebut juga sudah disebarkan ke seluruh pedagang Pasar Brayung. Pihaknya berharap para pedagang lain bisa ikut membantu menemukan pencuri di pasar tersebut.
“Pedagang sini belum ada yang mengenali pelaku. Tapi wajah dan fisiknya keliatan jelas. Seandainya ketemu itu bisa dikenali,” ucapnya.
Dia mengatakan Pasar Brayung dilengkapi 34 CCTV. Selain itu, selama ini Pasar Brayung juga sudah dijaga secara bersama-sama antara pedagang dan petugas pasar.
“Pasar ini ada yang jaga, tapi malam. Kami juga sering koordinasi dengan pedagang untuk mengawasi pada waktu-waktu tertentu seperti jam 13.00-17.00 WIB. Nah, ternyata ini terjadi pencurian saat kondisi pasar sepi, malingnya mungkin sudah mempelajari celah itu,” bebernya.
Jurnalis: Nisa Hafizhotus Syarifa
Editor: Ulfa
































