SALATIGA, Lingkarjateng.id – Semarak pesta demokrasi di Indonesia masih terasa hingga saat ini. Hiruk pikuk pemberitaan Pemilu 2024 mulai dari masa kampanye, saat pencoblosan hingga penghitungan suara menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Petugas jaringan transmisi atau line walker PLN pun turut berperan dalam kesuksesan penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu 2024.
Adalah Budhi Rachmawan, seorang petugas line walker PLN yang sehari-harinya bekerja menyusuri jaringan transmisi di Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan sekitarnya untuk melakukan berbagai inspeksi guna memantau kondisi tower transmisi. Dalam sehari, ia menyusur jalur transmisi dari tower ke tower sepanjang 15 km. Jika medan yang ditelusur berat, tak jarang ia menyusuri tower ke tower dengan berjalan kaki.
Budhi menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sebagai petugas line walker selama 15 tahun. Suka dan duka dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang line walker turut membentuk diirnya menjadi sosok yang tak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan pekerjaannya. Salah satunya kondisi cuaca yang tak menentu dan medan yang sulit, karena tidak semua tower terletak di tanah datar yang dapat dijangkau kendaraan.
“Medan yang tidak selalu mudah, kondisi cuaca yang tak menentu dan beragamnya karakter masyarakat menjadi tantangan yang harus ditaklukan setiap harinya, demi perjuangan bersama dalam menjaga listrik tetap andal,” ujarnya.
Budhi, bersama 808 petugas line walker PLN lainnya yang bertugas di seluruh wilayah kerja PT PLN UIT JBT bekerja dengan semangat yang sama, mengawal keandalan pasokan listrik untuk masyarakat Indonesia.
Sementara itu General Manager UIT JBT, Tejo Wihardiyono, menuturkan bahwa tugas seorang line walker adalah memantau tower dan jaringan transmisi dalam kondisi maksimal
“Kondisi tower dan jaringannya kita pantau setiap hari, melalui petugas line walker. Sehingga apabila ada kondisi kritis yang terjadi pada tower transmisi dan jaringannya, dapat langsung ditindaklanjuti secara cepat untuk meminimalisir dampak buruk pada system kelistrikan,” terang Tejo Wihardiyono.
Tejo mengatakan, ada berbagai jenis inspeksi yang harus dilakukan oleh line walker setiap harinya, diantaranya inspeksi tower, inspeksi jaringan dan inspeksi akibat pekerjaan pihak lain disekitar jaringan transmisi (APPL). Inspeksi tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi potensi gangguan yang dapat menganggu keandalan pasokan listrik.
“Saat melakukan inspeksi, awalnya pasti kami membersihkan semak-semak belukar di sekitaran tower lalu memeriksa dan memastikan kondisi komponen tower dan jaringan pada jalur backbone lengkap. Kemudian hasil inspeksi tersebut kita input dalam aplikasi srintami untuk nanti dilakukan tindak lanjut,” terangnya.
Petugas line walker juga melakukan pengukuran tegakan/pohon yang ada disekitar jaringan transmisi dengan menggunakan alat yang disebut ragging meter, untuk memastikan jarak tegakan dengan ruang bebas masih sesuai batas minimum.
Tak hanya itu, petugas line walker turut memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat dan menganggu keandalan pasokan listrik. Satu diantaranya adalah bermain layang-layang menggunakan benang kawat, dekat dengan jaringan transmisi.
“Kami juga turut memberikan edukasi dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di wilayah setempat untuk turut serta menjaga asset kelistrikan,” bebernya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)