SALATIGA, Lingkarjateng.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Salatiga sudah menemukan beberapa fakta dan data-data terkait dugaan pelanggaran kampanye menggunakan kendaraan dinas yang terjadi pada Minggu, 29 September 2024 lalu. Diduga, pengendara motor Yamaha Nmax berplat merah dengan nomor polisi H 6280 XV adalah seorang perangkat desa di Kabupaten Semarang.
Anggota Bawaslu Kota Salatiga, Bintar Lulus Pradipta, mengatakan bahwa pihaknya saat ini belum bisa memastikan identitas perangkat desa pengendara motor tersebut. Alasannya, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti-bukti dari kejadian itu dan berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Semarang.
“Lokasinya di sekitar Terminal Tingkir Salatiga. Kami belum bisa memastikan identitas pengendara motor. Tapi yang jelas itu salah satu perangkat desa di Kabupaten Semarang. Kami masih menunggu kepastian setelah koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Semarang,” ucapnya pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Jika perangkat desa tersebut terbukti melakukan pelanggaran, Bawaslu Kota Salatiga akan memberikan rekomendasi terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang untuk memberikan sanksi sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Nanti dari Pemerintah Kabupaten Semarang untuk memberikan sanksi. Saat ini Bawaslu belum menemui yang bersangkutan, tapi secepatnya kita agendakan (ketemu terduga),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Suparman, membantah tudingan yang menyatakan dirinya mengikuti kampanye salah satu Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat di Salatiga pada Minggu, 29 September 2024 lalu.
Bahkan, dirinya mengaku kaget saat mengetahui foto dirinya yang viral di di media sosial saat sedang berhenti di Perempatan Tingkir Kota Salatiga.
“Kaget juga, setelah hari Senin kemarin saya dikirimi foto itu dari Pak Sekretaris Desa (Sekdes). Saya kaget benar-benar kaget, tidak ada niatan saya kampanye,” katanya.
Suparman berdalih, pada harti itu dirinya berada di Pasar Tiban JLS Salatiga untuk membantu saudara berdagang. Kemudian, dia bertemu dengan warga Bantal dan mengajak warga tersebut untuk ngopi bareng.
“Saat itu karena saya tidak ada kegiatan, saya membantu saudara untuk berjualan sayuran di Pasar Tiban Salatiga. Setelah itu, saya ketemu anak-anak remaja Desa Bantal sudah di sana, dan saya ajak ngopi bareng,” jelasnya.
Kemudian, kata Suparman, dirinya mengajak warga tersebut untuk menemaninya membeli tiket bus ke Sumatera di Terminal Tingkir Salatiga. Namun, dia mengaku tidak sadar jika warga tersebut sedang memakai kaos bergambar Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang kebetulan sedang berkampanye di Pasar Tiban JLS Salatiga.
“Setelah itu bilang sama anak-anak tolong saya ditemenin beli tiket di Terminal Tingkir mau ke Sumatera. Saya berjalan kebetulan anak itu bonceng saya, dan saya tidak menyadari kalau memakai kaos Pak Luthfi,” katanya.
Atas peristiwa itu, Suparman menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat serta pemerintah daerah atas keteledorannya, dan berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran dirinya agar lebih berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)