REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Rembang memperkuat kerja sama Unicef dalam upaya mencegah pernikahan dini dan meningkatkan kesejahteraan remaja.
Bupati Rembang, Harno, mengatakan bahwa pencegahan perkawinan dini merupakan salah satu fokus kinerja pemerintah daerah.
“Kami sangat senang dengan kehadiran Unicef ke Rembang karena untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan perkawinan dini, dan bagaimana menjaga anak-anak kita ini memang perlu ada sosialisasi dan pendidikan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini, agar anak-anak kita pendidikannya bisa sampai minimal SMA. Itulah yang kita kerjasamakan,” ujar Harno, Kamis, 20 November 2025.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Unicef di Indonesia, Tubagus Arie Rukmantara, mengapresiasi komitmen Pemkab Rembang dalam menjalankan program perlindungan anak dan penurunan kemiskinan.
Arie juga menyampaikan Unicef mendorong tiga strategi utama dalam mendukung hak dan kesejahteraan anak. Pertama, pencegahan kekerasan dan penghapusan praktik perkawinan anak dari tingkat desa.
“Kalau ada anak 12 tahun, 13 tahun dipaksa kawin oleh keluarga, itu tindak kekerasan dan tidak boleh,” tegasnya.
Kedua, peningkatan literasi digital anak untuk mencegah konsumsi konten daring yang tidak sesuai.
“Anak-anak di Rembang literasi internetnya sudah tinggi. Mereka harus tahu mana konten yang tidak harus dikonsumsi, mana yang boleh,” sambungnya.
Ketiga, penguatan program kesejahteraan remaja yang menurutnya belum banyak diketahui masyarakat. Arie menyebut Rembang dan Kota Pekalongan menjadi dua daerah di Jawa Tengah yang menjalankan program ini secara komprehensif, meliputi pemeriksaan kesehatan dini, kesehatan reproduksi, kesehatan mental, akta kelahiran, konseling psikologi, hingga peningkatan prestasi akademik berbasis gizi.
“Rembang mau melakukannya secara komprehensif, supaya kemiskinan turun, supaya Asta Cita berhasil di Indonesia. Kami ingin melihat anak-anak Rembang yang tampil di pentas dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa anak dari Rembang akan berperan dalam peringatan World Children’s Day 2025 di kawasan ekonomi khusus di Batam dua hari lagi.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Ulfa

































