BLORA, Lingkarjateng.id – Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Blora merespons kasus keracunan yang menimpa ratusan siswa SMPN 1 Blora usai memakan paket menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 26 November 2025.
Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto, meminta adanya sanksi untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah lalai sehingga menyebabkan insiden keracunan massal di sekolah.
“Harus e yo ngono (Harusnya begitu), ada sanksi efek jera. Terlebih kalau sudah merugikan anak ada sanksilah,” ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya insiden tersebut harus menjadi evaluasi bersama. Pasalnya, menu MBG yang telah didistribusikan dan mengakibatkan keracunan sudah merugikan penerima manfaat.
Ratusan Siswa SMPN 1 Blora Alami Keracunan, Diduga karena Menu MBG
“Kalau sudah ada insiden seperti ini masak pemerintah juga harus membayar kerugiannya?. Karena itu (Makanan) sudah dikeluarkan oleh SPPG. Padahal dampaknya negatif, apakah akan dibayar juga sama pemerintah?” tegas Subroto.
Pihaknya mengaku prihatin atas insiden yang mengakibatkan para pelajar dirawat di rumah sakit. Pasalnya, insiden keracunan menyangkut nyawa seorang anak yang tidak turut mengambil untung dari program tersebut.
“Saya prihatin banget, ini menyangkut nyawa orang dan masa depan anak-anak kita,” terangnya.
Subroto mengaku tidak dapat berbuat banyak dan hanya mampu menghimbau terkait pelaksanaan program MBG.
Ratusan Paket MBG di SMPN 1 Blora Ditarik Usai 204 Siswa Keracunan
Pihaknya pun berencana membahas kasus tersebut dengan pihak terkait sebagai langkah mengantisipasi agar tidak ada insiden serupa di kemudian hari.
“Kita akan duduk bersama, membahas permasalahan yang terjadi. Minimal kami meminta kepada Ketua Pengawas SPPG, nanti bareng-bareng dibahas. Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kita tidak berdiri sendiri,” pungkasnya.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Rosyid
































