Bupati Blora Siapkan Kanal Pengaduan Seleksi Perades

bupati blora dan wakil bupati blora

MENJELASKAN: Bupati Blora Arief Rohman (kanan) dan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati (kiri) usai mengikuti rapat Perades, belum lama ini. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Menyikapi dugaan adanya kecurangan seleksi Perangkat Desa (Perades), Bupati Blora Arief Rohman menyarankan pihak yang merasa dirugikan untuk melaporkannya. Untuk mewadahi aduan terkait dugaan kecurangan pengisian Perades ini, Bupati meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) untuk menyiapkan layanan aduan khusus terkait hal tersebut, setelah berkoordinasi dengan Biro Hukum Pemprov Jateng dan Ombudsman.

“Kita akan bentuk ruang pengaduan, kanal pengaduan yang akan ditempatkan di Dinas PMD. Yang merasa dirugikan nanti bisa langsung melaporkan, tentunya disertai dengan bukti-bukti yang ada. Dari pengaduan ini akan langsung kita terjunkan tim investigasi untuk meneliti dan mengecek terkait aduan tersebut,” katanya usai mengadakan rapat koordinasi internal menyikapi dugaan kecurangan proses penjaringan dan pengisian perangkat desa (Perades), Senin (31/1).

Bupati Blora Bersama Pengadilan Agama Bangun Sinergitas Pelayanan Terpadu

Pihaknya pun mengimbau agar semuanya bisa memberikan pendampingan dan menemani pihak-pihak yang merasa dirugikan.

“Berdasarkan arahan Pak Gubernur, kepada pihak yang dirugikan disarankan membuat laporan ke Ombudsman. Sehingga hari ini kita kirimkan tim dari Pemkab, Asisten Pemerintahan, Dinas PMD, Inspektorat, dan Bagian Hukum untuk ke Semarang koordinasi dengan Biro Hukum Pemprov Jateng. Kemudian ke Ombudsman untuk memperoleh kejelasan tentang alur pelaporannya,” ungkap Bupati Arief.

Terkait sudah adanya pelantikan Perades di sejumlah Desa, Bupati menegaskan ketika masih ada yang merasa dirugikan atas pelantikan tersebut, maka dipersilahkan ikut membuat laporan resminya ke layanan aduan yang akan dibuat, dengan menyertakan bukti-bukti yang dimiliki. “Pelaporan masih bisa dilakukan setelah pelantikan. Sedangkan desa yang belum melaksanakan pelantikan Perades dan masih ada laporan resmi dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. Maka akan kami minta agar pelantikannya ditunda dulu sambil menunggu proses investigasi. Hari ini juga kita kumpulkan para Camat agar bisa melaksanakan ini,” ungkapnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)

Exit mobile version