SOLO, Lingkarjateng.id – Kota Kediri, Jawa Timur sedang menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta. Hal ini karena banyaknya produk potensial yang bisa dieksplorasi salah satunya batik.
“Banyak program bagus di Solo, apalagi Solo sebagai kota perdagangan,” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar pada pameran Business to Business (B to B) di Solo Paragon Hotel and Residences, Senin (13/12).
Menurut dia, ada beberapa produk unggulan dari Solo yang tidak dimiliki oleh Kediri, sehingga diharapkan bisa ada sinergi untuk selanjutnya dikerjasamakan. “Kami ada produk tenun ikat, tetapi kami tidak memiliki batik. Sekarang kain tenun ikat juga sudah dipakai untuk membuat baju. Dalam mengembangkan kain tenun ikat ini kami bekerja sama dengan desainer,” katanya.
Pemkab Blora Jajaki Kerja Sama dengan Pemkot Tangerang Selatan
Meski demikian, dikatakannya, untuk bisa mengoptimalkan potensi tersebut harus didorong oleh pemerintah daerah. Apalagi dikatakannya, dalam pengembangan batik, Kota Solo sendiri saat ini sudah ada Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman.
“Kampung batik ini berhasil mem-branding sehingga banyak orang beli batik ke kampung tersebut. Saya harap hal ini bisa dikloning oleh penenun-penenun. Kita samakan persepsi untuk membangun mulai dari kecil sampai besar, sehingga orang tertarik datang ke Kediri,” katanya.
Selain kolaborasi berbasis produk yakni batik dan tenun ikat, dikatakannya, Pemkot Kediri juga melihat potensi kerja sama dari segi kurasi produk. Ia mengatakan Rumah Kurasi di Kediri telah mendorong UMKM setempat untuk merambah dunia digital dan memperbaiki kualitas produk terutama dari sisi pengemasan untuk menaikkan nilai jual.
“Mudah-mudahan rumah kurasi ini bisa bekerja sama dengan Solo agar produk produk UMKM kami bisa baik kelas,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengapresiasi rencana kerja sama tersebut. Bahkan, menurut dia kolaborasi menjadi kunci untuk bisa mengikuti era digital yang terjadi saat ini.
“Era digital adalah era kolaborasi antar-pemerintah, kolaborasi antar-asosiasi seperti Kadin Solo dan Kadin Kediri, lalu kolaborasi antar-brand. Nanti bisa kami bicarakan lagi masalah tenun dan batiknya kolaborasinya seperti apa,” katanya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)