Jelang Nataru, Pemkot Solo Segera Berlakukan Aturan Khusus Pemudik

WAKIL WALI KOTA SOLO

WAKIL WALI KOTA SURAKARTA TEGUH PRAKOSA (Istimewa/Lingkarjateng.id)

SOLO, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Surakarta (Pemkot Solo) segera menerapkan aturan terkait pemudik akhir tahun, menyusul pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 jelang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan Pemkot Solo bersama dengan pimpinan daerah yang lain sudah menerima arahan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait dengan aturan untuk akhir tahun.

“Ini baru penjelasan awal, nanti akan ditindaklanjuti dengan SE Gubernur. Sekaligus memberikan gambaran awal menanggapi berita tentang pembatalan PPKM level tiga, ada beberapa daerah baik kabupaten maupun kota yang menanggapi tidak sama, seolah-olah bebas,” katanya usai mengikuti rapat secara daring dengan Gubernur Ganjar di Solo, Jumat (10/12).

Ia mengatakan yang seharusnya dilakukan meski rencana penerapan PPKM level tiga dicabut, setiap Pemda harus tetap menerapkan PPKM sesuai dengan level sebelumnya. “Yang level satu tetap menerapkan level satu, yang level dua tetap di level dua. Itu ditegaskan oleh Pak Gubernur,” katanya.

PPKM Level 3 Batal, Pemkot Semarang Tetap Berlakukan Pengetatan Nataru

Selain itu, dikatakannya, yang ditekankan oleh Gubernur adalah pemerintah kabupaten maupun kota diminta bersiap untuk mengantisipasi jika ada warga Jawa Tengah dari Jakarta maupun daerah lain yang pulang ke kota asal. “Itu disiapkan, nanti ada pos-pos kesehatan hingga keamanan, seperti pada saat lebaran,” imbuhnya.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya penyekatan jalan, khususnya di perbatasan, dikatakannya, hanya akan diadakan pemeriksaan oleh petugas. “Tidak ada istilah penyekatan, hanya pemeriksaan bahwa syarat bepergian lintas provinsi, seperti sudah vaksin dua kali. Kalau misalnya belum vaksin nanti di pos itu langsung divaksin. Selain itu juga harus bawa hasil tes antigen atau PCR,” katanya.

Sementara itu, mengenai aturan pendatang wajib lapor, dikatakannya, akan dibahas pada rapat koordinasi minggu depan. “Itu nanti teknisnya di kami. Kan kami belum rapat, termasuk memfungsikan kembali jogo tonggo untuk mengantisipasi itu. Jadi nanti seperti waktu Natal dan tahun baru lalu, namun kan kondisinya beda level. Kami memastikan tidak ada gejolak apapun yang berhubungan dengan Natal dan Tahun Baru,” katanya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version