REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menyiapkan rencana pengembangan tahap kedua Pasar Hewan Pamotan yang ditargetkan mulai dilaksanakan pada 2026. Pengembangan tersebut difokuskan untuk melengkapi sarana dan prasarana pasar yang dinilai masih belum optimal, sebagaimana masukan dari para pedagang.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang, Mahfudz, mengatakan bahwa pembangunan tahap awal Pasar Hewan Pamotan masih memiliki sejumlah keterbatasan. Meski demikian, Pemkab Rembang berkomitmen melakukan penyempurnaan secara bertahap dan berkelanjutan.
“Pada tahap awal memang masih ada kekurangan. Namun ke depan akan terus kami lengkapi sesuai kebutuhan dan aspirasi pedagang,” ujarnya, Rabu, 31 Desember 2025.
Mahfudz menjelaskan, saat ini Dindagkop UKM telah melakukan pinjam pakai lahan milik Perhutani seluas sekitar 0,01 hektare atau 100 meter persegi untuk akses jalan menuju pasar hewan. Proses administrasi pinjam pakai tersebut telah selesai dan tinggal tahap penyempurnaan.
Namun, ia menilai penambahan akses jalan masih diperlukan, terutama untuk memisahkan jalur masuk dan keluar pasar. Pemisahan jalur tersebut dianggap penting guna memperlancar arus kendaraan serta meningkatkan kenyamanan pedagang dan pengunjung.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Dindagkop UKM berencana kembali mengajukan permohonan kepada KPH Mantingan untuk memperoleh izin tambahan pemanfaatan lahan sebagai akses jalan keluar kendaraan.
“KPH Mantingan sudah memberi lampu hijau untuk pemanfaatan lahan di bagian depan hingga tepi jalan. Sekalian nanti bisa digunakan, karena ke depan juga dibutuhkan untuk area parkir,” jelasnya.
Mahfudz menambahkan, keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan utama dalam pengembangan Pasar Hewan Pamotan.
Kendati demikian, Pemkab Rembang telah mengajukan proposal bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2025 dan berharap realisasinya dapat dilakukan pada 2026.
“Nantinya bantuan tersebut akan digunakan untuk penambahan sarana dan prasarana, seperti los yang masih kurang, area parkir, serta pembangunan jalan keluar kendaraan,” imbuhnya.
Menurut Mahfudz, Pasar Hewan Pamotan memiliki peran strategis mengingat populasi ternak di Kabupaten Rembang tergolong tinggi.
Dengan pengelolaan yang optimal, pasar tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat dan pedagang sekaligus berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain melayani perdagangan sapi dan kambing, Pasar Hewan Pamotan ke depan juga direncanakan mengakomodasi perdagangan unggas serta berbagai kegiatan pendukung lainnya dengan penataan area khusus sesuai rencana operasional yang akan disusun.
Sumber: Humas Pemkab Rembang
Editor: Rosyid
































