BLORA, Lingkarjateng.id – Proyek pembangunan Pasar Ngawen Blora memasuki proses lelang yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Rencananya, pembangunan akan dilengkapi proteksi kebakaran.
Staf Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Jawa Tengah Iqbal Hilmi menyampaikan, proses lelang pengerjaan Pasar Ngawen akan berakhir pada bulan November mendatang.
“Untuk pengerjaan nanti sesuai rencana kontrak akan berlangsung selama 8 bulan atau 240 hari. Untuk luas lahan Pasar Ngawen yang dibangun itu seluas 1 hektare,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini Pasar Ngawen terus dilakukan pembersihan oleh pihak Pemkab Blora. Pasalnya, Kementerian PU menginginkan lahan itu bersih dari puing-puing sisa kebakaran awal 2024 lalu.
“Jadi hal wajib untuk kabupaten membersihkan lahan sebelum ada pembangunan (proyek kementerian PU). Untuk desain pasar yang akan dibangun nanti, memperhatikan kaidah-kaidah proteksi kebakaran,” ujarnya.
Ditempat lain, Bupati Blora Arief Rohman turut bersuka cita terkait pembangunan Pasar Ngawen oleh Kementerian PU. Terlebih, dirinya telah melakukan berbagai upaya lobi pusat sejak era Presiden Jokowi hingga Presiden Prabowo.
“Alhamdulillah Pasar Ngawen akhirnya dibangun kembali dengan bantuan pusat. Setelah dua tahun kegiatan ekonomi di Ngawen terhambat, kini harapannya akan normal kembali. Setelah itu akan kami upayakan pembangunan stadion, jalan inpres dan irigasi,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Pasar Dindagkop UKM Blora, Margo Yuwono, membeberkan pembangunan pasar Ngawen mengutamakan unsur keamanan, keselamatan dan kenyamanan berstandar SNI.
Ia menyebutkan, pasar tersebut ditata ulang dengan dilengkapi penataan layout jalur evakuasi, pemasangan alarm, dan pipa hidran bila terjadi insiden kebakaran. Sehingga tidak menyulitkan pada keadaan darurat.
“Nanti juga akan di masifkan pengamanan, berupa pemasangan CCTV, baik di dalam pasar hingga luar pasar,” tambah Margo.
Lebih lanjut, pembangunan pasar tersebut juga tidak mengesampingkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang modern, dengan harapan dapat menampung semua limbah cair dari pengoperasian pasar. Tak hanya itu, nantinya akan diadakannya genset hingga tandon air, sebagai sarana prasarana tambahan operasional pasar.
“Ada IPAL SNI disana, lalu genset itu nanti digunakan untuk sarana operasional pasar, semisal nanti digunakan saat ada pemadaman listrik PLN, jadi genset bisa digunakan,” tandasnya.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Sekar S


































